Lampung

Taat Administrasi Fondasi Kesatuan Gerak Juang Organisasi

NU Online  ·  Kamis, 17 Juli 2025 | 10:00 WIB

Taat Administrasi Fondasi Kesatuan Gerak Juang Organisasi

Wakil Sekretaris PWNU Lampung, Hayatul Islam pada kegiatan Lailatul Ijtima PCNU Pringsewu, Rabu (16/7/2025) malam. (Foto: Istimewa)

Pringsewu, NU Online Lampung 

Ketaatan terhadap aturan organisasi bukan hanya aspek administratif, tetapi merupakan fondasi penting untuk menjaga kesatuan gerak dan arah perjuangan organisasi.


Hal itu disampaikan Wakil Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama PWNU Provinsi Lampung, Hayatul Islam dalam kegiatan Lailatul Ijtima dan Ngaji Perkum PCNU Pringsewu yang berlangsung di Aula Gedung NU Pringsewu Rabu (16/7/2025) malam.


Sebab, mematuhi aturan organisasi, menurutnya, bukanlah sekadar formalitas, melainkan wujud dari komitmen moral terhadap cita-cita bersama. Dalam konteks Nahdlatul Ulama, mematuhi Perkum dan AD/ART adalah bagian dari khidmat terhadap jam’iyyah dan amanat para muassis (pendiri). 


"Kebenaran dan perjuangan besar akan semakin bermakna jika dikelola secara sistematis, rapi, dan penuh tanggung jawab," ungkapnya.


Di samping itu, organisasi yang kuat dan berkelanjutan selalu bertumpu pada struktur yang jelas, aturan yang ditaati, dan semangat kolektif dari para anggotanya. Mengutip Rais Aam PBNU 1999-2014 KH Sahal Mahfudz, ia  menegaskan pentingnya pijakan dasar konsolidasi organisasi.


"Pijakan dasar konsolidasi dan revitalisasi struktur adalah ketat dalam memberlakukan ketentuan-ketentuan AD/ART dan Peraturan Organisasi, sehingga semua fungsionaris NU dituntut untuk berperilaku organisatoris dengan menggunakan acuan dan dasar yang sama," katanya.


Senada dengan itu menurutnya, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar juga menyebut bahwa pemahaman terhadap AD/ART merupakan pintu gerbang dalam proses men-Jam’iyah-kan Jama’ah. Ibarat tongkat komando yang diberikan oleh Syaikhona Kholil kepada KH Muhammad Hasyim Asy’ari, seperti itulah seharusnya pengurus NU memosisikan AD/ART NU dalam khidmat jam’iyyah.


"Dengan kata lain, AD/ART bukan hanya dokumen normatif, melainkan simbol kepemimpinan dan arah perjuangan yang harus dipahami dan dijalankan dengan penuh tanggung jawab," katanya.


Selengkapnya klik di sini.