Ketua PBNU Tekankan Pentingnya Ketertiban dalam Organisasi
NU Online · Sabtu, 3 Mei 2025 | 06:00 WIB

Ketua PBNU Gus Ulil Abshar Abdalla saat menyampaikan pidato dalam acara Halal Bihalal PCNU Kota Bekasi di Pesantren Mahasina, Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis (1/5/2025). (Foto: dok. PCNU Kota Bekasi)
Mufidah Adzkia
Kontributor
Jakarta, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ulil Abshar Abdalla menekankan pentingnya nidhom (ketertiban), aturan, dan hukum dalam sebuah organisasi.
âDi dalam sebuah nidhom, kaidah dasarnya adalah hukmul hakim yarfaâul khilaf (artinya) kalau pimpinan sudah memutuskan maka semua orang yang ada di dalam organisasi itu harus mengikuti keputusan pimpinan itu,â jelas Gus Ulil saat menghadiri Halal Bihalal PCNU Kota Bekasi di Pesantren Mahasina, Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis (1/5/2025) malam.
Gus Ulil juga menjelaskan pentingnya semangat sami'na wa atha'na di dalam organisasi.
âKenapa perlu ditekankan? Karena di dalam NU ini ada kecenderungan, ada ranting itu yang merasa setara dengan PBNU, itu ada,â kata Gus Ulil, seraya berkelakar.
Lebih lanjut, Gus Ulil menjelaskan bahwa dalam organisasi besar seperti Nahdlatul Ulama (NU), ketaatan terhadap keputusan pimpinan merupakan prinsip utama yang harus dijaga agar organisasi tetap solid dan berjalan sesuai dengan pedoman dasarnya. Â
Gus Ulil juga menyampaikan pesan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf kepada Nahdliyin bahwa sebuah organisasi harus tertib, padu, kokoh, dan solid.
Dalam kesempatan ini, ia menjelaskan bahwa perbedaan pendapat dan kritik tetap boleh dilakukan di dalam organisasi NU. Namun jika sudah menjadi keputusan organisasi, maka keputusannya bersifat mengikat.
âIni tidak berarti bahwa tidak boleh ada pendapat yang berbeda, boleh. Boleh ada kritik, tetapi perbedaan pendapat itu kalau sudah diputuskan di dalam sebuah organisasi, misalnya ada keputusan A, B, C maka perbedaan itu berhenti. Yang mengikat adalah keputusan organisasi. Dengan begini, NU menjadi jam'iyah bukan lagi sekedar jamaah,â pungkas Pendiri Ghazalia College itu.
Baca Juga
Ini 4 Alasan Penting Ikut Organisasi NU
Senada, Mustasyar PBNU KH Maâruf Amin menegaskan, keutuhan warga NU merupakan sesuatu kekuatan besar yang pasti terjadi.
âMenyatukan keutuhan warga NU sebagai sesuatu yang besar menjadi suatu keniscayaan. Kalau tidak bersatu, tidak menjadi satu kekuatan, tidak akan menjadikan makna apa-apa,â ujarnya.
Kiai Maâruf juga menegaskan bahwa NU merupakan gerakan ulama untuk memperbaiki umat dan masyarakat dalam seluruh bidang.
âKita perlu melakukan gerakan di bidang agama, sosial, pendidikan, ekonomi. Olehh karena itu, kita harus melakukan penilaian dalam rangka meluruskan gerakan dengan membetulkan yang salah dan meluruskan yang bengkok-bengkok serta menggiatkan volumenya,â tegasnya.
Terpopuler
1
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
2
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
3
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
4
Khutbah Jumat: Menjaga Keluarga dari Konten Negatif di Era Media Sosial
5
PCNU Kota Bandung Luncurkan Business Center, Bangun Kemandirian Ekonomi Umat
6
Rezeki dari Cara yang Haram, Masihkah Disebut Pemberian Allah?
Terkini
Lihat Semua