Nasional

Aksi Mogok Sopir Truk Dijeda Sementara, Sarbumusi: Kami Tunggu Respons Pemerintah

NU Online  ·  Rabu, 16 Juli 2025 | 23:00 WIB

Aksi Mogok Sopir Truk Dijeda Sementara, Sarbumusi: Kami Tunggu Respons Pemerintah

Presiden Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) Irham Ali Saifudin. (Foto: dok. Sarbumusi)

Jakarta, NU Online

Presiden Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) Irham Ali Saifudin menjelaskan bahwa aksi Mogok Nasional Transportasi Logistik telah dijeda sementara sejak Senin 14 Juli 2025.


"Aksi ini kita jeda, artinya hanya berhenti sementara. Kami masih menunggu respons pemerintah. Di sisi lain kami juga terus melakukan konsolidasi sembari mendorong kawan-kawan sopir logistik untuk kembali bekerja, mengumpulkan energi dan rejeki bagi keluarga dulu," katanya saat dihubungi NU Online pada Rabu (16/7/2025). 


Irham beralasan penjedaan aksi tersebut agar tidak mengganggu perekonomian nasional. Ia menyadari, negara saat ini sedang susah dan situasinya sedang tidak baik-baik saja.


"Kita sebenarnya tidak ingin mogok, kita hanya ingin memberikan data dampak kepada pembuat kebijakan di republik ini, yakni pemerintah dan DPR. Tanpa kajian dan persiapan yang utuh, rencana Zero ODOL ini bisa blunder dan fatal bagi kejatuhan ekonomi kita sebagai sebuah bangsa," jelasnya.


Ia mencatat bahwa aksi tersebut telah menyebabkan terhentinya distribusi barang senilai ratusan miliar rupiah hanya dalam dua hari. Irham pun meminta pemerintah untuk lebih serius dalam mengelola sistem transportasi nasional.


"Dari kalkulasi pesimistik direct economic loss yang kami lakukan, barang senilai minimum 600 milyar tidak terangkut ketika aksi. Artinya bila aksi mogok ini berjalan seminggu saja, direct economic loss akan tercatat Rp1,4 triliun. Angka ini belum termasuk spin-off loss sebagai dampak mogok nasional karena transportasi logistik merupakan ruh dari supply chain ekonomi modern," katanya.


Irham, kembali menegaskan bahwa aksi itu muncul karena aspirasi para sopir logistik selama ini tidak diakomodasi dalam perumusan kebijakan transportasi nasional, terutama yang berkaitan dengan keadilan bagi sopir truk dalam revisi Undang-Undang (UU) Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), khususnya terkait kebijakan Zero ODOL


"Alhamdulillah aksi mogok nasional sopir transportasi logistik 13-14 Juli berjalan lancar, aman, damai dan terorganisir rapih yang diikuti lebih dari 15 ribu truk di 11 provinsi seluruh Indonesia," jelasnya.


Sebelumnya, Sarbumusi telah mengumumkan adanya aksi Mogok Nasional Transportasi Logistik, pada Ahad-Senin (13-14/7/2025). Aksi itu juga didorong oleh perkumpulan transportasi lain, seperti Rumah Berdaya Pengemudi Indonesia (RBPI), Aliansi Perjuangan Pengemudi Nusantara (APPN), Asosiasi Sopir Logistik Indonesia (ASLI), dan Konfederasi Sopir Logistik Indonesia (KSLI).