Nasional

Alissa Wahid Akui Transformasi Kemenag Berjalan Signifikan, Program Penguatan Moderasi Beragama Berhasil

Kamis, 1 Agustus 2024 | 22:00 WIB

Alissa Wahid Akui Transformasi Kemenag Berjalan Signifikan, Program Penguatan Moderasi Beragama Berhasil

Ketua PBNU Alissa Wahid dalam Seminar IMF 2024 yang digagas Markplus di Yogyakarta, Kamis (1/8/2024). (Foto: dok. Kemenag)

Yogyakarta, NU Online

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Hj Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid mengakui transformasi yang dilakukan Kementerian Agama (Kemenag) berjalan signifikan. Salah satunya, keberhasilan Program Penguatan Moderasi Beragama.


Sejak diluncurkan beberapa tahun lalu, kini di era kepemimpinan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Program Penguatan Moderasi Beragama itu itingkatkan menjadi Revitalisasi Kantor Urusan Agama (KUA).


Menurut Alissa Wahid, keberhasilan Kemenag terkait penguatan Moderasi Beragama diakui oleh publik.


“Bukti secara langsung, Harian Kompas tiap tiga bulan adakan survei kepuasan masyarakat, dan yang tertinggi adalah upaya pemerintah untuk menjaga keberagaman dan toleransi melalui program moderasi beragama,” ungkap Alissa dalam seminar Indonesia Marketing Festival (IMF) 2024 yang digagas oleh Markplus di Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Kamis (1/8/2024)


Menariknya lagi, kampung Moderasi Beragama yang awalnya akan diluncurkan 1.000 kampung akhirnya saat ini menjadi 2.650 kampung Moderasi Beragama.


“Padahal anggaran yang ada hanya cukup untuk 1.000 kampung. Artinya program ini tidak lagi driven by state actor namun telah menjadi milik masyarakat dan didukung pemerintah daerah setempat,” jelas Alissa.


“Saya jadi ingat pemikiran Peter Senge bahwa perubahan sistemik tidak bisa bekerja secara reaktif, tapi dengan perubahan kebijakan secara mendasar. Hal itu telah dilakukan Kemenag,” imbuhnya.


Ia lantas mencontohkan, ketika ada rumah ibadah yang belum mendapatkan izin, Menag Yaqut memerintahkan setiap Kantor Kemenag untuk menyediakan aula kantornya sebagai tempat beribadah.


Di sisi lain, Alissa juga menilai keberhasilan penyelenggaraan haji tahun ini.


"Saat puncak haji dan terjadi fenomena heatstroke. Pemerintah melalui para petugas haji telah berhasil mengantisipasi hal itu,” jelas putri sulung Presiden Ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid ini.


Dalam forum ini, Alissa mengapresiasi program prioritas Kemenag yang lain, yakni Kemandirian Pesantren dan Cyber Islamic University.


Selain Alissa, beberapa pembicara hadir dalam ajang yang digagas Pendiri dan Ketua MarkPlus Hermawan Kartajaya ini. Di antaranya Gubernur DIY yang diwakili Staf Ahli Gubernur Bidang Hukum Sukamto, Kepala LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Republik Hendrar Prihadi, dan Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara.


Hadir pula Kepala Biro Humas Data dan Informasi (HDI) Kemenag Akhmad Fauzin, Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag DIY Muntolib, Ketua Tim HDI KUB Nur Ahmad Ghojali, jajaran Markplus Indonesia, dan peserta seminar.


Kegiatan IMF 2024 akan berlangsung di tujuh kota, yaitu Yogyakarta (31 Juli-1 Agustus 2024), Pekanbaru (5-6 Agustus 2024), Palembang (7-8 Agustus 2024), Manado (12-13 Agustus 2024), Bali (14-15 Agustus 2024), Bandung (19-20 Agustus 2024), dan Surabaya (21-22 Agustus 2024).


Dalam rangkaian IMF 2024 juga dimeriahkan stan pameran berisi capaian kinerja, konsultasi layanan Kemenag, serta pameran foto Sukses Haji 2024, dan layanan Satgas Halal DIY.