Gus Nadir Jelaskan Aqidah Ahlussunnah wal Jamaah dalam Merespons Covid-19
NU Online · Rabu, 22 April 2020 | 00:30 WIB
"Ahlussunnah wal Jama'ah tidak akan lari dari takdir, tapi juga tidak akan pasrah begitu saja tanpa usaha apapun. Kita bukan jabbariyah, kita bukan qadariyah, atau muktazilah, kita Ahlussunnah wal Jamaah, berada di tengah-tengah. Doa kita maksimal, usaha kita juga harus maksimal," kata Gus Nadir pada acara Munajat Hamba, Selasa (21/4).
Oleh karena itu, Gus Nadir mengajak umat Islam untuk terus memohon pertolongan Allah supaya Covid-19 segera dihilangkan dan pada saat bersamaan, setiap Muslim diharuskan mengikuti imbauan dari pemerintah, tenaga medis, dan tokoh masyarakat untuk tidak keluar rumah kecuali terdapat kebutuhan yang mendesak.
"Dengan demikian kita berdoanya maksimal, usahanya juga maksimal. Percaya kepada takdir Allah, tapi juga kita berkewajiban untuk memberikan yang terbaik, berikhtiar untuk keselamatan kita bersama," jelasnya.
Pengasuh Pesantren Darut Tauhid Arjawinangun, Cirebon KH Husein Muhammad menyatakan bahwa Covid-18 bukan siksaan, melainkan ujian dari Allah atas keimanan, kesabaran, dan komitmen atas kemanusiaan.
"Ini bukan satu siksaan Allah," kata Kiai Husein.
Sementara Pengasuh Pesantren Salafiyah Pasuruan KH Idris Hamid menyatakan bahwa pemerintah telah melakukan berbagai cara dalam menangani Covid-19. Namun, setelah berjalan selama lebih dari sebulan, penyebaran Covid-19 masih berlangsung.
"Mari kita tetap berikhtiar secara zahiriyah, secara medis, cuma jangan lupa ikhtiar batiniyah dengan membaca doa, membaca wirid-wirid yang direkomendasi oleh para ulama dan auliya kita," kata Kiai Idris.
Acara yang disiarkan oleh GusMus Channel ini juga diikuti ulama lainnya, seperti, Pengasuh Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, KH Abdullah Kafabihi Mahrus, Pengasuh Pesantren Al-Munawwir Krapyak KH R Najib Abdul Qodir, dan Ulama Tafsir Indonesia Profesor Muhammad Quraish Shihab.
Pewarta: Husni Sahal
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
3
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
4
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
5
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
6
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama Mulianya dengan Zakat dan Wakaf
Terkini
Lihat Semua