Inilah 4 Cara Mendapatkan Uang dengan Metode ESBI
NU Online · Senin, 9 Juni 2025 | 20:00 WIB

Ketua PBNU Alissa Wahid dalam Workshop Financial Literacy yang diselenggarakan Lembaga Perekonomian NU di Gedung PBNU, Jakarta, pada Senin (9/6/2025). (Foto: dok. LPNU)
Mufidah Adzkia
Kontributor
Jakarta, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Alissa Wahid mengungkapkan bahwa ada empat cara mendapatkan uang, sebagaimana terdapat dalam buku Cashflow Quadrant karya Robert T Kiyosaki.
“Ada empat cara kita mendaptkan uang yaitu dengan metode quadrant ESBI (Employee, Self-Employed, Business Owner, dan Investor,” jelas Alissa dalam Workshop Financial Literacy yang diselenggarakan Lembaga Perekonomian NU (LPNU) di Gedung PBNU Lantai 8, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat (9/6/2025).
Alissa menjelaskan, quadrant employee merupakan orang yang bekerja untuk orang lain dengan menjual waktu, tenaga, dan pengetahuannya.
“Sedangkan quadrant self-employed ialah orang yang bekerja sendiri dengan memanfaatkan keahlian atau keterampilannya,” jelas Alissa.
Selanjutnya Alissa menjelaskan mengenai business owner yaitu orang yang memiliki sistem bisnis dengan karyawan atau manajemen yang menjalankan bisnis tersebut sehingga mereka tidak harus bekerja setiap saat.
Terakhir, Alissa menjelaskan mengenai investor yaitu orang yang menginvestasikan modalnya untuk mendapatkan keuntungan.
Dalam kesempatan ini, Alissa mengingatkan mengenai pentingnya berbelanja sesuai dengan kebutuhan dan melakukan financial check up (evaluasi keuangan).
“Kalau kita memiliki waktu yang banyak kita juga bisa melakukan financial check up sampai kita mengetahui semisalkan penghasilan kita kurang dari pengeluaran kita maka anggaran apa yang perlu dipotong,” tekannya.
Menurut Alissa, evaluasi keuangan akan membantu seseorang untuk melihat ke mana uang digunakan, mengetahui kebutuhan, dan memilah kebutuhan yang bisa dipangkas.
Salah satu prinsip pengelolaan keuangan yang berpengaruh adalah berapa lama dan dengan cara apa seseorang berinvestasi dan menabung?
“Misalnya, kita menyisihkan uang Rp100 per bulan. Jika kita menumpuknya di bulan-bulan berikutnya maka itu akan berat, tetapi jika dikumpulkan, sedikit demi sedikit maka dalam setahun akan menjadi tabungan yang besar,” jelasnya.
Di sisi lain, Anggota Lembaga Perekonomian PBNU Ahmad Ghazi Nurul Islam menjelaskan bahwa tujuan keuangan adalah bentuk keinginan di masa depan yang membutuhkan uang.
“Setiap aktivitas kita di masa yang akan datang dan untuk melakukannya kita butuh uang. Itu tujuan keuangan,” jelas Ghazi.
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
3
Meski Indonesia Tak Bisa Lolos Langsung, Peluang Piala Dunia Belum Pernah Sedekat Ini
4
Cerpen: Tirakat yang Gagal
5
Jamaah Haji Indonesia Diimbau Tak Buru-buru Thawaf Ifadhah, Kecuali Jamaah Kloter Awal
6
Jamaah Haji Indonesia Bersyukur Tuntaskan Fase Armuzna
Terkini
Lihat Semua