Jaga Harga Daging Ayam Stabil, Pemerintah Diminta Awasi Peredaran DOC
NU Online · Rabu, 3 Juli 2019 | 04:30 WIB
Pemerintah Perlu Awasi Peredaran DOC
Jakarta, NU Online
Harga live bird (ayam hidup) yang pernah anjlok hingga menyentuh angka di bawah Rp.10.000/kilogram beberapa waktu yang lalu, kini mulai stabil menyusul imbauan Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman dalam pertemuan dengan stakeholder peternak ayam ras di Jakarta, sebulan lalu. Bahkan waktu itu, Amran memberikan ‘ultimatum’ agar harga ayam hidup bisa kembali stabil paling lambat waktu 7 hari sejak pertemuan itu digelar.
Menurut Ketua Umum Inkopsim (Induk Koperasi Syirkah Muawanah), HM Al-Khaqqoh Istifa, sesungguhnya sejak lama Kementerian Perdagangan telah menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 96 Tahun 2018 tentang acuan harga ayam hidup, yaitu Rp 18.000-Rp 20.000/kilogram. Namun kenyataannya, harga ayam hidup beberapa waktu lalu anjlok bukan main. Bahkan di Jawa Tengah dan Jawa Timur harga ayam hidup hanya berkisar Rp. 8000- 10.000/kilogram.
“Dalam pantauan saya di sejumlah peternak ayam mitra Inkopsim di Jawa Timur, mereka sangat terpukul. Per peternak bisa rugi puluhan hingga ratusan juta rupiah gara-gara anjloknya harga ayam hidup,” jelasnya kepada NU Online di sela-sela kunjungannya ke Deputi Restrukturisasi Usaha Kemenkop UKM, di Jakarta, Selasa, (2/7).
Ia mengaku heran dengan merosotnya harga ayam hidup, karena pada saat yang sama harga daging ayam potong di tingkat konsumen masih di angka Rp. 30.000/kilogram hingga Rp.33.000/kilogram. Oleh karena itu, ia menyambut baik permintaan Menteri Amran kepda Satuan Tugas (Satgas) Pangan untuk menelusuri pemicu merosotonya harga ayam hidup hingga di bawah harga acuan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 96/2018, dan itu menyulut kegelisahan di kalangan peternak mandiri dan UMKM.
“Itu wajib diinvestigasi agar tidak terulang lagi di masa-masa yang akan datang,” terangnya.
Seiring dengan itu, Gus Khaqqoh, sapaan akrabnya, mengharap Pemerintah untuk terus mengawasi peredaran DOS (day old chicken. Yaitu bibit ayam untuk peternakan ayam ras.
“Itu perlu kita awasi bersama-sama. Sebab meski harga di pasar sudah stabil, tapi DOC tidak nanti langka atau harganya mahal, lompatan harga akan terjadi lagi,” pungkasnya. (Aryudi AR)
Terpopuler
1
KPK Tetapkan Wamenaker Immanuel Ebenezer dan 10 Orang Lain sebagai Tersangka Dugaan Pemerasan Sertifikat K3
2
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
3
Istikmal, LF PBNU: 1 Rabiul Awal 1447 Jatuh pada Senin, Maulid Nabi 5 September
4
NU Banten Membangkitkan Akar Rumput
5
Pacu Jalur Aura Farming: Tradisi dalam Pusaran Viralitas Media
6
KPK Beberkan Modus Pemerasan Sertifikat K3 yang Berlangsung Sejak 2019
Terkini
Lihat Semua