Nasional

Ketum PBNU Gus Yahya Ajak Nahdliyin Doakan Keselamatan dan Kebaikan Bangsa Suriah

NU Online  ·  Sabtu, 19 Juli 2025 | 16:00 WIB

Ketum PBNU Gus Yahya Ajak Nahdliyin Doakan Keselamatan dan Kebaikan Bangsa Suriah

Ketum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf saat Musykerwil dan Pengukuhan Lembaga-Lembaga PWNU Sulawesi Selatan Masa Khidmah 2024-2029, Sabtu (19/7/2025)

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mendoakan keselamatan dan kebaikan bangsa Suriah. Hal ini Gus Yahya lakukan ketika menghadiri agenda Musykerwil dan Pengukuhan Lembaga-Lembaga PWNU Sulawesi Selatan Kasa Khidmah 2024-2029.


"Nah, mari kita bersama-sama doakan, mudah-mudahan bangsa Suriah, rakyat Suria, siapa pun yang menjadi korban, mudah-mudahan mendapatkan pertolongan Allah Swt, dan bangsa Suria dikaruniai masa depan yang lebih baik. 'Ala hadzihin niyyah al-fatihah," ajaknya kepada musyawirin sebagaimana dalam tayangan tayangan video diakses NU Online, Sabtu (19/7/2025).


Sebelumnya, Gus Yahya mengatakan bahwa pada tanggal 17-18 Juli Kementerian Luar Negeri Suriah akan berkunjung ke Indonesia. PBNU menjadi satu dari tiga tujuan yang tertera dalam kunjungan nota diplomatik, selain Presiden dan Kementerian Luar Negeri RI. Akan tetapi, pengeboman Israel terhadap Kementerian Pertahanan Suriah pada Rabu, 16 Juli 2025 menganulir rencana tersebut.


"Nah cuma, sayangnya tanggal 16 Suriah dibom oleh Israel. Kementerian Pertahanan dibom, saya dengar, bahkan Istana Kepresidenan dibom. Sehingga, tanggal 16 kemarin saya mendapat susulan nota diplomatik yang menyampaikan bahwa kunjungan Menteri Luar Negeri Suria ditunda karena adanya krisis di sana," ungkap Gus Yahya.


Gus Yahya menilai, kehadiran NU saat ini dinilai penting secara nasional maupun internasional. Dalam skala nasional pandangan ini didasarkan pada banyaknya kerja sama yang dibangun PBNU dengan berbagai instansi pemerintah dan non pemerintah. Hal serupa juga terjadi dalam skala internasional.


"Dan mereka pada umumnya datang mencari kerja sama dengan PBNU bukan PBNU yang minta," jelas Gus Yahya disambut tepuk tangan hadirin.

 

"Dalam konteks internasional ternyata hal yang sama terjadi. Saya belum selesai membuat susunan (pengurus) PBNU sudah langsung, sejak usai Muktamar Lampung itu, mendapatkan telpon dari berbagai kedutaan untuk minta pertemuan dengan PBNU," imbuh Jubir Presiden Ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu.


Dalam agenda yang bertema Dari Tradisi Menuju Inovasi: NU Sulses Hadir untuk Umat dan Bangsa itu, Gus Yahya kembali menegaskan bahwa perkembangan organisasi NU harus berpijak pada pemikiran dan etos madzhab para muassis. Sebab, hal ini sudah dimandatkan oleh Rais Akbar dalam mukaddimah Qonun Asasi kepada para ulama dan pengikutnya.