Nasional

LBM PBNU Sebut Jenazah Pasien Covid-19 Sebagai Syahid

Senin, 23 Maret 2020 | 05:15 WIB

LBM PBNU Sebut Jenazah Pasien Covid-19 Sebagai Syahid

Kedudukan syahadah (mati syahid) tidak hanya didapat oleh mereka yang gugur di medan perang. Mereka yang meninggal karena wabah penyakit juga dapat meraih kedudukan syahadah.

Jakarta, NU Online
Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU) menyatakan, Covid-19 merupakan wabah seperti kata yang terkenal dalam pembahasan agama, yaitu tha’un. Dengan demikian, jenazah Muslim pasien Covid-19 akan mendapatkan ganjaran syahid sebagai orang yang gugur di medang perang.

LBM PBNU mengeluarkan rilis yang menyebutkan bahwa Covid-19 merupakan wabah (tha'un). Oleh karena itu, status orang yang meninggal akibat Covid-19 adalah syahid fil akhirah. Sebab kedudukan syahadah (mati syahid) tidak hanya didapat oleh mereka yang gugur di medan perang. Mereka yang meninggal karena wabah penyakit (tha'un) juga dapat meraih kedudukan syahadah.

LBM PBNU mendasarkan pandangannya pada hadits Rasulullah riwayat Imam Muslim, “Rasulullah SAW bertanya (kepada sahabatnya), ‘Siapakah orang yang mati syahid di antara kalian?’ Mereka menjawab, ‘Orang yang gugur di medan perang itulah syahid ya Rasulullah.’ Rasulullah SAW menanggapi, ‘Kalau begitu, sedikit sekali umatku yang mati syahid.’"
 
"Para sahabat bertanya, ‘Mereka itu siapa ya Rasul?’ Rasulullah SAW menjawab ‘Orang yang gugur di medan perang itu syahid, orang yang mati di jalan Allah (bukan karena perang) juga syahid, orang yang tertimpa tha’un (wabah) pun syahid, orang yang mati karena sakit perut juga syahid, dan orang yang tenggelam adalah syahid.’”

“Kita mengikuti keterangan para ulama, bahwa yang dimaksudkan dengan dengan kesyahidan orang-orang tersebut adalah mereka yang gugur bukan di medan perang,” kata Wakil Sekretaris LBM PBNU KH Mahbub Maafi Ramdhan ketika ditanya perihal status jenazah muslim pasien Covid-19 di Jakarta, Ahad (22/3) malam.

LBM PBNU tidak lupa mengutip penjelasan Imam An-Nawawi atas hadits tersebut. “Ulama mengatakan, yang dimaksud dengan kesyahidan mereka semua, selain yang gugur di medan perang, adalah bahwa mereka kelak (di akhirat) menerima pahala sebagaimana pahala para syuhada yang gugur di medan perang. Sedangkan di dunia, mereka tetap dimandikan dan dishalati sebagaimana penjelasan telah lalu pada bab Iman,” (An-Nawawi, Syarah Shahih Muslim: VII/72).

“Ya, mereka kelak di akhirat akan mendapatkan pahala sebagaimana pahala yang diterima para syuhada. Kita berdoa semoga Allah menerima amal kebaikan mereka dan segera mengangkat wabah ini dari Indonesia, dan dari negara-negara lain” kata Kiai Mahbub Maafi.
 

Pewarta: Alhafiz Kurniawan
Editor: Abdullah Alawi