Lembaga Falakiyah PBNU Persilakan Rukyatul Hilal Awal Syaban 1446 H
NU Online · Rabu, 29 Januari 2025 | 09:00 WIB
Muhammad Syakir NF
Penulis
Jakarta, NU Online
Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) mempersilakan seluruh perukyah NU untuk melakukan rukyatul hilal awal Sya'ban 1446 H. Hal ini mengingat bulan Rajab 1446 H telah menemui penghujungnya.
Hal tersebut disampaikan melalui Surat Penjelasan Rukyah Sya'ban 1446 H nomor 21/PB.08/A.ll.08.13/13/01/2025 yang ditandatangani Ketua LF PBNU KH Sirril Wafa dan Sekretaris LF PBNU H Asmui Mansur pada Rabu (29/1/2025).
Tidak diinstruksikannya rukyatul hilal ini dikarenakan ketinggian hilal yang masih di bawah ufuk di seluruh wilayah Indonesia.
"Berdasarkan data falakiyah awal Sya'ban 1446 H dari hisab tahqiqi tadqiki ashri kontemporer khas Nahdlatul Ulama produk penyerasian metode falak (penyerasian hisab) yang diselenggarakan Lembaga Falakiyah PBNU, pada Rabu Legi 29 Rajab 1446 H / 29 Januari 2025 M saat ghurub kedudukan hilal di seluruh Indonesia adalah di bawah ufuk," demikian bunyi surat tersebut.
Oleh karena itu, rukyatul hilal hanya bersifat boleh dilaksanakan, tidak merupakan sebuah kewajiban berdasarkan keputusan Muktamar Ke-34 NU Tahun 2021 di Lampung.
"Memenuhi keputusan Muktamar ke–34 / 2021 di Lampung, maka pada saat itu rukyah hilal tidak bersifat fardhu kifayah atau sunnah," demikian termaktub dalam surat tersebut.
Meskipun demikian, LF PBNU mempersilakan para perukyah untuk melaksanakan rukyatul hilal sebagai bagian dari sarana pembelajaran pada Rabu (29/1/2025) dan Kamis (30/1/2025).
"Sebagai bentuk pendidikan dan pelatihan kader falak terutama menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1446 H, maka perukyah dipersilahkan melaksanakan pengamatan Bulan sabit pada Kamis Pahing 30 Januari 2025 M," lanjut bunyi surat tersebut.
Sebagai informasi, hilal 29 Rajab 1446 H atau bertepatan dengan Rabu Legi, 29 Januari 2025 M adalah antara -2 derajat 17 menit hingga - 0 derajat 43 menit. Parameter hilal terkecil itu terdapat di Kota Jayapura, Provinsi Papua, sedangkan tinggi hilal terbesar di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Hal ini berarti hilal bukan saja masih di bawah kriteria imkan rukyah 3 derajat, tetapi juga masih di bawah ufuk.
Baca Juga
Mendamaikan Hisab dan Rukyat Hilal
Adapun ketinggian hilal di titik markaz Jakarta sebesar -0 derajat 46 menit 40 detik. Sementara ijtimak (konjungsi) terjadi pada Rabu Legi 29 Januari 2025 M pukul 19:37:49 WIB. Titik markaz Jakarta ini berlokasi di Gedung PBNU Jl. Kramat Raya Jakarta Pusat (koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT).
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
6
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
Terkini
Lihat Semua