Nasional

LPT PBNU Lakukan Pembenahan untuk Majukan Kualitas Perguruan Tinggi NU

Senin, 13 Februari 2023 | 23:45 WIB

LPT PBNU Lakukan Pembenahan untuk Majukan Kualitas Perguruan Tinggi NU

Pengurus LPT PBNU audiensi dengan Wapres RI KH Ma'ruf Amin, di Istana Wapres, Senin (13/2/2023). (Foto: dok LPT PBNU)

Jakarta, NU Online

Wakil Ketua Lembaga Pendidikan Tinggi (LPT) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof H Amin Suyitno menyampaikan, pihaknya saat ini tengah melakukan pembenahan besar-besaran agar mampu mendukung kerja-kerja besar yang sudah dicanangkan PBNU, khususnya dalam memajukan kualitas Perguruan Tinggi NU (PTNU). 


"Konsolidasi internal dan pembagian tugas koordinasi di LPT PBNU bisa membuat segenap target kinerja dalam rangka memfasilitasi akselerasi PTNU bisa dilakukan dengan efektif," ujar Prof Suyitno melalui rilis yang diterima NU Online, usai melakukan audiensi dengan Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin, pada Senin (13/2/2023) hari ini.


Kepada Wapres, Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama (Balitbang Diklat Kemenag) ini menyampaikan sejumlah agenda dan materi kunci dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Konferensi Pendidikan Tinggi NU yang akan diselenggarakan di Kota Medan, Sumatera Utara pada 8-10 Maret 2023 mendatang. 


Prof Suyitno juga melaporkan bahwa sampai saat ini, LPT PBNU membawahi 27 PTNU berbentuk universitas, institut, sekolah tinggi, dan akademi. Selain itu, LPT PBNU melakukan koordinasi terhadap 248 PTNU yang berbentuk yayasan dan terafiliasi pada LPTNU. 


Dengan kekuatan LPTNU itu, maka membutuhkan kebijakan yang lebih terarah. Sumber daya manusia yang ada di dalamnya juga bisa dimanfaatkan untuk pengembangan riset dan teknologi.


Pada kesempatan yang sama, Wakil Sekretaris LPT PBNU, Widya Priyahita menuturkan bahwa PTNU bisa mengambil berbagai peran dalam mencetak SDM unggul terutama bagi warga Nahdliyin. 


"Penting untuk memperkuat karakteristik berpikir NU agar terjadi transformasi dalam proses pencarian akar masalah dan pencarian solusi untuk memecahkan masalah," ungkap Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta itu. 


Widya juga mengatakan bahwa masih sangat dibutuhkan kerja intelektual dalam pembaruan fiqih yang relevan dengan konteks kekinian. Kepada Wapres, ia menuturkan soal pentingnya sinergi yang harus dilakukan antara PTNU dengam pemerintah.


"Sinergi antara PTNU dengan berbagai lembaga negara dan pemerintah (bertujuan) untuk menyelesaikan masalah-masalah nasional dalam berbagai bidang seperti ekosistem halal, keuangan syariah, persoalan stunting dan kesehatan," ujar Widya. 


Sementara itu, Wapres KH Ma'ruf Amin berharap agar Rakernas LPTNU dapat menjadi momentum kebangkitan PTNU. Ia pun langsung menyatakan dukungan atas penyelenggaraan forum nasional pendidikan tinggi NU itu.


"Saya mendukung penyelenggaraan Rakernas agar bisa menjadi momentum kebangkitan PTNU. Antara PTNU yang satu dengan yang lain harus solid dan saling mendukung. Dengan demikian bisa tumbuh bersama dan PTNU ke depan semakin berkualitas," ucap Wapres.


Lebih lanjut, Wapres mengharapkan agar LPTNU bisa menjadi pasukan think-tank yang bisa diandalkan oleh PBNU. Melalui para profesor dan doktor, LPTNU mampu membuat rumusan-rumusan strategi untuk pengembangan PBNU.


"Para profesor dan doktor yang hebat-hebat itu dikumpulkan dan diberdayakan melakukan kerja-kerja intelektual. Pemikiran dan rekomendasi yang dihasilkan kemudian diberikan ke PBNU maupun ke pemerintah," tegas Wapres. 


Pada pertemuan audiensi itu, turut hadir beberapa pengurus LPT PBNU yakni Dede Rosyada, Prof Ojat Darojat, Widya Priyahita, Rizqon Halal Syah Aji, dan Ifan Haryanto. 


Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Kendi Setiawan