PB PMII Minta Pemerintah Lebih Serius Perhatikan Keamanan di Papua
NU Online · Ahad, 19 Juli 2015 | 15:01 WIB
Jakarta, NU Online
Penyerangan terhadap umat Islam dan pembakaran masjid di Kabupaten Tolikara Papua di saat Hari Raya Idul Fitri merupakan insiden yang sangat memprihatinkan.Â
<>
PB Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) menilai penyerangan umat Islam dan pembakaran masjid di Kabupaten Tolikara menunjukkan bahwa pemerintah masih lemah dalam menangkal aksi-aksi intoleransi antar umat beragama.Â
"Ini bukti, bahwa pemerintah tidak serius dalam menjaga keamanan dan mewujudkan toleransi antar umat beragama di Papua," ujar Ketua Umum PB PMII, Aminuddin Maruf di Jakarta, Sabtu (18/8).Â
Menurut Amin, kejadian pembakaran tersebut harus menjadi bahan evaluasi Presiden Jokowi dalam menilai kinerja kabinetnya nanti pasca lebaran.Â
"Kejadian ini harusnya menjadi bahan evaluasi Presiden untuk menilai kinerja kabinetnya. Kenapa masih ada kecolongan aksi kekerasan atas nama agama di Papua," tandasnya.
Kejadian pembakaran masjid di saat Hari Raya Idul Fitri, menurut Amin, menunjukkan bahwa keinginan pemerintah memberikan perhatian khusus kepada Papua dan daerah kawasan timur Indonesia masih belum terbukti.Â
"Jaminan keamanan masyarakat dalam menjalankan ibadah itu adalah persoalan fundamental yang harus diberikan pemerintah," tandasnya. Red: Mukafi Niam
Terpopuler
1
PMII Jakarta Timur Tuntut Keadilan Usai Kadernya Tertembak Peluru Karet hingga Tembus Dada
2
Demo Agustus 2025: Alarm Keras Suara Rakyat
3
Kapolda Metro Jaya Diteriaki Pembunuh oleh Ojol yang Hadir di Pemakaman Affan Kurniawan
4
PBNU Bersama 15 Ormas Islam Serukan Masyarakat Tenang dan Menahan Diri di Tengah Memanasnya Situasi
5
Khutbah Jumat: Kritik Santun, Cermin Cinta Tanah Air dalam Islam
6
Instruksi Kapolri soal Tembak di Tempat Dinilai Berbahaya, Negara Harus Lakukan Evaluasi
Terkini
Lihat Semua