Semarang, NU Online
Ketua Umum Pimpinan Pusat Jamiyatul Qurra wal Huffadz Nahdlatul Ulama (JQHNU) H Syaifullah Ma'shum menyampaikan, pendidikan Al-Qur'an perlu terus menerus diintensifkan agar dapat berkelanjutan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
"Kita matangkan program-program yang maslahat," tegasnya.
Hal itu disampaikan Kiai Syaifullah dalam acara pelantikan Pimpinan Wilayah (PW) JQHNU Jateng di Aula Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Rabu (26/5).
Disampaikan, untuk memenuhi kebutuhan pendidikan berkelanjutan, JQHNU Pusat telah berhasil menyusun desain pendidikan Al-Qur'an dari level paling dasar hingga pendidikan tinggi.
"Desain itu disusun untuk menjawab kegelisahan pemerintah yang menemukan data bahwa 50 persen umat Islam di Indonesia masih buta aksara Al-Qur'an, sementara metode pembelajaran Al-Qur'an yang ada mencapai ratusan," terangnya.
Dijelaskan, hingga saat ini belum ada desain penjejangan pendidikan Al-Qur'an yang baku. Pemerintah melalui Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kementerian Agama (Kemenag) mengajak JQHNU untuk menyiapkan desain itu.
"Alhamdulillah, tugas itu sudah rampung dan diperkirakan dapat diterapkan untuk menjawab kebutuhan yang ada. Selama ini pendidikan Al-Qur'an selain dikelola oleh para kiai pesantren tahfidz Al-Qur'an, yang ada hanya pada level kanak-kanak yang dikenal dengan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ)," terangnya.
Baca juga: Jamiyatul Qurra wal Huffadz NU Tuntaskan Desain Pendidikan Al-Qur'an Berjenjang
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah HM Muzamil menyampaikan, idealnya Al-Qur'an tidak hanya dibaca dan dihafalkan, namun juga difahami dan diamalkan sehingga Al-Qur'an benar-benar menjadi akhlaknya umat Islam, umat Rasulullah SAW.
"Karena itu saya berharap agar seluruh PCNU, MWCNU, dan Ranting NU bersama-sama Jamiyatul Qurra Wal Huffadz Nahdlatul Ulama (JQHNU) dalam memasyarakatkan Al-Qur'an," ujarnya
Kepada NU Online, Kamis (27/5) Muzamil mengatakan, Al-Qur'an sebagai pedoman umat Islam yang menjadi rujukan utama dalam menjalankan syariat Islam juga memiliki nilai seni yang sangat tinggi.
"Melalui JQHNU diharapkan muncul qari-qari Nahdliyin di level nasional maupun internasional," pungkasnya.
Kontributor: Atsnal Lathif
Editor: Abdul Muiz
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
3
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
4
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
5
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
6
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama Mulianya dengan Zakat dan Wakaf
Terkini
Lihat Semua