Nasional

Rais Syuriyah PBNU: Vaksin Ikhtiar Melindungi Jiwa, Itu Perintah Agama

Rabu, 13 Januari 2021 | 12:31 WIB

Rais Syuriyah PBNU: Vaksin Ikhtiar Melindungi Jiwa, Itu Perintah Agama

Kiai Ishom saat menjadi perwakilan dari PBNU untuk mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 pada kegiatan vaksinasi perdana yang diselenggarakan di Istana Negara, Rabu (13/1) pukul 10.00 WIB. (Foto: BPMI Setpres)

Jakarta, NU Online

Rais Syuriyah PBNU KH Ahmad Ishomuddin menjelaskan bahwa vaksinasi bagi seluruh rakyat Indonesia adalah merupakan ikhtiar untuk melindungi jiwa. Hal ini sesuai dengan tujuan diturunkannya agama yakni menjaga jiwa. Sehingga vaksinasi merupakan kewajiban kaum beragama untuk saling melindungi jiwa satu sama lain.


Hal ini disampaikan Kiai Ishom saat menjadi perwakilan dari PBNU untuk mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 pada kegiatan vaksinasi perdana yang diselenggarakan di Istana Negara Jakarta, Rabu (13/1) pukul 10.00 WIB.


“Jangan sampai kita yang sehat tertimpa sakit dan jangan sampai yang sakit tidak sembuh,” jelasnya pada acara vaksinasi yang disiarkan langsung melalui YouTube Channel Sekretariat Presiden ini. 


Berdasarkan pentingnya vaksinasi, Kiai Ishom mengajak seluruh masyarakat khususnya warga NU di seluruh Indonesia untuk mengikuti vaksinasi yang merupakan program pemerintah ini. Ia berharap vaksinasi akan efektif membantu bangsa Indonesia keluar dari pandemi yang berdampak luar biasa terhadap segala sisi kehidupan.


“Banyak para ulama, banyak para kiai, bahkan para dokter, tenaga kesehatan dan lain-lain yang telah mendahului kita. Oleh karena itu pencegahan melalui vaksinasi ini menjadi sesuatu yang niscaya, menjadi sesuatu yang penting,” tegasnya.


PBNU akan terus berupaya meyakinkan seluruh masyarakat Indonesia untuk melaksanakan vaksinasi dengan tanpa rasa takut dan ragu karena vaksin yang digunakan telah memperoleh sertifikasi halal. 


“Kita menolak dengan tegas kampanye-kampanye yang anti-vaksin. Percayalah bahwa pemerintah Republik Indonesia tidak akan menyengsarakan rakyatnya dan tidak akan pernah mencelakakan rakyatnya. Yakinlah bahwa vaksinasi ini adalah sesuatu yang aman, mudah-mudahan dengan vaksin kita menjadi imun,” ajaknya.


Walaupun sudah melakukan vaksinasi, Kiai Ishom juga mengingatkan segenap masyarakat untuk tetap mematuhi patuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, menggunakan hand sanitizer, dan menjaga jarak.


“Apa yang dianjurkan oleh para dokter dan Kementerian Kesehatan, saya kira sesuatu yang wajib dipatuhi oleh seluruh rakyat Indonesia,” ujarnya.


Pada vaksinasi perdana tersebut, Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama di Indonesia yang divaksin Covid-19. Sebelum disuntik vaksin, tim dokter kepresidenan mengecek suhu tubuh Jokowi. Dokter menyatakan suhu tubuh Presiden 36,3 derajat celcius dan tekanan darah Jokowi berada pada 130/60. Artinya, Jokowi dalam keadaan sehat.


Selain Jokowi, sejumlah pejabat dan tokoh nasional juga ikut dalam vaksinasi perdana tersebut di antaranya Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Idham Aziz, dan Sekretaris Umum MUI Amirsyah Tambunan. 


Pewarta: Muhammad Faizin

Editor: Fathoni Ahmad