Nasional

Shalat Lailatul Qadar: Keutamaan, Tata Cara, dan Doanya

Kamis, 4 April 2024 | 20:00 WIB

Shalat Lailatul Qadar: Keutamaan, Tata Cara, dan Doanya

Ilustrasi shalat Lailatul Qadar. (Foto: dok. NU Online)

Jakarta, NU Online

Pada bulan Ramadhan, Allah menganugerahkan umat Nabi Muhammad dengan satu malam yang lebih utama dari 1.000 bulan yakni Lailatul Qadar. Malam ini sering diburu pada tanggal ganjil di 10 hari terakhir dengan berbagai macam ibadah.


Di antara ibadah yang bisa dilakukan saat i’tikaf memburu Lailatul Qadar adalah dengan melaksanakan shalat sunnah. Berbagai macam shalat sunnah bisa dilakukan seperti shalat tahajud, shalat hajat, dan juga shalat khusus yakni shalat sunnah Lailatul Qadar.


Dalam tulisan di NU Online berjudul Apakah Ada Shalat Malam Lailatul Qadar?, Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU) Ustadz Alhafiz Kurniawan menjelaskan, anjuran shalat sunnah malam lailatul qadar dapat ditemukan pada bab keutamaan malam lailatul qadar kitab nasihat Durratun Nasihin fil Wa‘zhi wal Irsyad.


Dalam kitab tersebut dijelaskan bahwa dosa orang yang melakukan shalat sunnah Lailatul Qadar akan diampuni dan juga kedua orang tuanya ketika ia bangun dari duduknya.


Dijelaskan pula bahwa Allah mengutus malaikat ke surga untuk menanam pohonan, membangun istana, dan menggali sungai di surga bagi orang yang melakukan shalat sunnah Lailatul Qadar.


Adapun tata cara shalat sunnah Lailatul Qadar adalah dengan membaca Surat Al-Fatihah pada rakaat pertama. Setelah itu membaca Surat Al-Ikhlas sebanyak 7 kali setelah Surat Al-Fatihah pada rakaat pertama.


Pada rakaat kedua, membaca Surat Al-Fatihah kembali dan diikuti membaca Surat Al-Ikhlas sebanyak 7 kali. Setelah salam, kita bisa membaca istighfar sebanyak 70 kali 


Berikut ini lafal istighfar setelah salam:


 أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ 


Astaghfirullāha wa atūbu ilayhi 


Artinya: "Aku memohon ampunan Allah dan aku bertobat kepada-Nya."


Kita juga bisa memperbanyak doa Lailatul Qadar setelah melaksanakan shalat. Dalam hadits dari Sayyidah Aisyah ra dua redaksi doa Lailatul Qadar yang bisa diamalkan. Yang pertama berdasarkan riwayat Imam At-Tirmidzi yakni:


اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ  تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي


Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbulafwa fa’fuannī (‘annā jika dibaca berjamaah)


Artinya, “Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf yang pemurah. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).”


Yang kedua adalah berdasarkan riwayat lima Imam hadits kecuali Imam Abu Dawud.


اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي


Allāhumma innaka afuwwun tuhibbulafwa fa’fuannī (‘annā jika dibaca berjamaah).


Artinya, “Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).”