Nasional

Siapkan Tisu, 2 Film Indonesia Ini Cocok Banget Ditonton di Hari Ibu

Kamis, 22 Desember 2022 | 16:30 WIB

Siapkan Tisu, 2 Film Indonesia Ini Cocok Banget Ditonton di Hari Ibu

2 Film Indonesia Ini Cocok Banget Ditonton di Hari Ibu. (Foto: Ilustrasi)

Jakarta, NU Online

Peringatan Hari Ibu jatuh tiap tanggal 22 Desember. Momentum ini sekaligus dijadikan oleh sebagian besar orang Indonesia untuk “membahagiakan” sang ibu. Ada banyak cara untuk mengisi Hari Ibu, salah satunya dengan bercengkrama hingga menonton film inspiratif bersama.


Untuk menyambutnya, berikut NU Online merangkum dua rekomendasi film yang cocok ditonton untuk merayakan Hari Ibu Nasional.


1. Emak Ingin Naik Haji

Film Emak Ingin Naik Haji dirilis pada 12 November 2009. Film produksi Mizan Production mengisahkan perjuangan seorang anak yang ingin mewujudkan cita-cita ibunya untuk melaksanakan haji.


Dikisahkan, sang ibu atau Emak (diperankan oleh Aty Cancer Zein) bercita-cita untuk bisa menunaikan ibadah haji. Sebagai penjual kue, Emak bersusah payah menabung mewujudkan hajatnya tersebut.


Sang anak, Zein (diperankan Reza Rahadian), hanyalah seorang penjual lukisan keliling. Kendati demikian, ia bertekad untuk mewujudkan keinginan sang ibu meski situasinya sendiri cukup memprihatinkan.


Zein kerap pilu jika memikirkan hajat sang ibu untuk bisa mengunjungi Tanah Suci. Selain melukis, ia juga bekerja menjadi sopir untuk tetangganya.


Konflik muncul ketika Zein putus asa untuk memenuhi keinginan Emaknya tersebut. Meski tak diminta, Zein bersikeras mengusahakan keberangkatan sang ibu ke Mekkah. Zein bahkan sempat mencuri uang milik salah satu “bos”-nya yang kaya raya, Pak Haji. Sialnya, Zein ketangkap basah. Ia langsung menyesali perbuatan tersebut.


Tekadnya tak padam, kini Zein mengusahakan tiket haji sang ibu melalui undian haji. Zein yang sibuk mengumpulkan kupon haji, suatu hari dikagetkan dengan kabar bahwa kupon haji yang ia kumpulkan keluar sebagai pemenang naik haji gratis.


Senang bukan kepalang, Zein segera pulang untuk memberi tahu Ibu. Namun, kegembiraan seketika musnah ketika Zein yang terburu-buru pulang ke rumah untuk membawa kabar gembira pada sang ibu harus tertabrak sebuah mobil.


Selepas mendapatkan perawatan dan sembuh, Zein tidak dapat beraktivitas normal seperti sedia kala. Untuk melukis pun Zein kesusahan.


Hingga suatu ketika, Emak yang sedang membantu pengajian di rumah Pak Haji, dikejutkan dengan kabar bahwa dirinya dan Zein akan segera diberangkatkan haji oleh Pak Haji secara gratis.


2. Hafalan Shalat Delisa

Film Hafalan Shalat Delisa rilis pada Desember 2011. Film yang mengangkat latar cerita Tsunami Aceh 2004 itu mengisahkan seorang perempuan kecil bernama Delisa yang bersusah payah menghafalkan bacaan shalat.


Delisa (diperankan Chantiq Schagerl) merupakan seorang anak yang berusaha menghafalkan bacaan shalat. Kesulitan yang ia temui selama proses menghafal selalu dibantu oleh sang ibu (diperankan Nirina Zubir).


Sang ibu terus mendampingi Delisa dalam setiap hafalan, meski dirinya sendiri kerap kesulitan untuk mengurus tiga anak lainnya, yang merupakan kakak Delisa semua.


Diceritakan, sang ayah, Abi Usman (diperankan Reza Rahadian), bekerja di sebuah kapal tanker perusahaan minyak internasional. Absennya kehadiran abi di tengah keluarga untuk bekerja itu, membuat sang ibu kewalahan untuk mengurus keempat anaknya.


Hingga suatu ketika, kabar Tsunami yang menghantam tempat tinggalnya sampai ke telinga Abi Usman. Ia lantas pulang untuk memastikan kondisi keluarganya.


Sayangnya, Abi Usman harus menerima kenyataan pahit bahwa keluarga kecilnya tersebut menjadi korban dalam tragedi tsunami. Pun Delisa seorang yang ditemukan selamat, mengalami cacat kaki hingga diamputasi.


Delisa yang sebelumnya tengah berjibaku dengan seluruh hafalan shalatnya, sering kali teringat kepada sang bunda yang senantiasa membantu saat ia mendapatkan kesulitan. Trauma dan kesedihan Delisa bercampur, ketika kenangan bersama sang bunda tiba-tiba muncul.


Namun, Delisa bangkit dan berjanji kepada diri sendiri bahwa akan berhasil menuntaskan hafalan shalat, sebagaimana sang bunda harapkan.


Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Muhmmad Faizin