Singkat Jadi Presiden, Gus Dur Rajut Indonesia dari Aceh ke Papua
NU Online · Sabtu, 31 Agustus 2019 | 09:45 WIB
Staf Khusus Presiden (SKP) Bidang Keagamaan Dalam Negeri H Abdul Ghofarrozin (Gus Rozin) menyebut kehadiran Gus Dur di masa-masa sulit bangsa Indonesia menghadapi ancaman disintegrasi. Gus Dur menjadi Presiden RI di saat orang-orang daerah mengalami kekecewaan berat terhadap pemerintah pusat akibat sentralisasi yang berlangsung lama.
Ia menambahkan, masalah Islam moderat sudah dibicarakan puluhan kali dan tetap layak dibicarakan puluhan kali dengan berbasis pada peta jalan. Tantangan mengembangkan Islam moderat tidak ringan sehingga perlu peta jalan, Islam moderat dari pesantren.
Ia mengatakan bahwa ancaman separatisme muncul lagi. Kadang muncul kadang tidak, selalu memunculkan momentum yang tepat. Soal separatism juga muncul disebabkan antara lain oleh sikap keberagamaan yang eksklusif, sehingga memunculkan pembanding. Oleh karenanya, forum untuk menyusun langkah strategis untuk melahirkan gerakan Muslim moderat perlu diadakan.
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua