Nasional RAKERNAS LAZISNU

Syekh Hamdan Musallam Nilai Filantropi Terbaik adalah Pemberdayaan SDM

Sabtu, 17 Desember 2022 | 23:01 WIB

Syekh Hamdan Musallam Nilai Filantropi Terbaik adalah Pemberdayaan SDM

Hadir secara virtual pada Rakernas LAZISNU, Jumat (16/12/2022), Chairman Emirates Red Cresent, Government of the United Arab Emirates, Syekh Hamdan Musallam Maktoum Al Mazrouei menjelaskan bahwa filantropi terbaik adalah pengajaran dan pendidikan untuk pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM). (Foto: dok LAZISNU)

Jakarta, NU Online

Chairman Emirates Red Cresent, Government of the United Arab Emirates, Syekh Hamdan Musallam Maktoum Al Mazrouei menjelaskan bahwa filantropi terbaik adalah pengajaran dan pendidikan untuk pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM).


Hal itu disampaikannya saat membawakan Stadium General: Peran Filantropi Islam dalam Memberdayakan Ekonomi Umat dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Amil Zakat, Infak, Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU), Jumat (16/12/2022).


Hadir secara virtual, Syekh Hamdan mengatakan bahwa filantropi atau kedermawanan sosial banyak jenisnya, mulai dari berbagi makanan, pembangunan rumah, obat-obatan, mengasuh yatim piatu.


"Filantropi terbaik adalah pengajaran dan pendidikan untuk sumber daya manusia. Contohnya, seorang sahabat saya yang diajarkan membuat gayung untuk dijual. Ini adalah salah satu bentuk pemberdayaan melalui pengajaran," jelas Syekh Hamdan.


Ia menceritakan, suatu ketika sedang berjalan-jalan ke sebuah desa. Kemudian, dirinya menemukan rumah dari orang tua renta yang sehat. Ketika bertamu, Syekh Hamdan diberikan jamuan roti, telur, dan minuman.


"Saya bertanya, 'Mana suamimu?' Dijawab, 'Ini suamiku' sembari menunjuk makam. Lalu saya memberikan seekor sapi kepada orang tua tersebut. Sapi itu akhirnya dipelihara dan diperah. Tiga tahun berlalu, si orang tua telah memiliki kios kecil yang menjual susu. Inilah yang dimaksud dengan kemandirian ekonomi," ujar Syekh Hamdan.


Dirinya melanjutkan, tugas utama lembaga filantropi di bidang pendidikan adalah untuk mengentaskan kemiskinan dan memerangi kebodohan, dengan cara memberdayakan SDM. "Hal ini akan berdampak pada pengurangan angka pengangguran dan kriminalitas," lanjutnya.


Menurutnya, salah satu yang menghalangi investor masuk ke sebuah negara adalah karena adanya kekhawatiran akan kondisi negara yang tidak aman, dengan indikator lingkungan sosial tidak produktif, pengangguran, dan tingkat pendidikan yang rendah.


"Filantropi dalam bidang pendidikan bisa berupa beasiswa, pembangunan sarana sekolah atau kampus, pendirian pusat penelitian dan pengembangan. Hal ini akan menghasilkan SDM yang terampil," papar Syekh Hamdan.


Sebagai informasi, Rakernas LAZISNU Tahun 2022 resmi dibuka oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, pada Jumat (16/12/2022).


"Marilah kita buka bersama-sama Rakernas ini dengan bacaan Ummul Kitab. Semoga harapan-harapan kita dapat mencapai tujuannya, serta manfaat dan barakah," ucap Ketum PBNU yang akrab disapa Gus Yahya saat membuka acara.


Dalam sambutannya, Gus Yahya mengungkapkan bahwa Nahdlatul Ulama akan memasuki abad pertama dan menuju abad kedua. Menurutnya, itu momen istimewa, dan LAZISNU harus menjadi lembaga zakat yang istimewa.


"Kita harus menjadikannya istimewa. Jangan menjadi LAZISNU yang biasa-biasa saja, jadilah LAZISNU yang istimewa," tegas Gus Yahya.


Rakernas LAZISNU diikuti perwakilan pengurus LAZISNU PWNU dari 23 provinsi, LAZISNU PCNU dari 190 kabupaten/kota, dan 13 pengurus LAZISNU PCINU dari 13 negara.


Rakernas juga diisi dengan seminar dan sidang-sidang pleno. 


Kontributor: Wahyu Noerhadi
Editor: Kendi Setiawan