Nasional

Syekh Usamah al-Azhari Mesir Sebut NU Saudara Kandung Al-Azhar

Senin, 9 Oktober 2023 | 04:00 WIB

Syekh Usamah al-Azhari Mesir Sebut NU Saudara Kandung Al-Azhar

Syekh Usamah al-Azhari Mesir saat menghadiri Maulid Nabi yang diadakan oleh PBNU di Pesantren An-Nadwah Krapyak, Yogyakarta, Ahad (8/10/2023) malam. (Foto: NU Online/Malik)

Yogyakarta, NU Online
Guru Besar Universitas Al-Azhar Kairo Syekh Usamah Sayyid Mahmud Muhammad al-Azhari menyebut Nahdlatul Ulama (NU) merupakan saudara kandung dari Al-Azhar As-Syarif (Universitas Al-Azhar Kairo).


“100 tahun yang lalu KH Hasyim Asy'ari mendirikan Nahdlatul Ulama. NU berumur 100 tahun tepat tahun ini. Al-Azhar As-Syarif merupakan kakak sulung,” ujarnya pada Peringatan Maulid Nabi yang diadakan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Pondok Pesantren An-Nadwah Krapyak, Yogyakarta, Ahad (8/10/2023) malam.


Syekh Usamah mengungkapkan, Al-Azhar As-Syarif yang berumur 1000 tahun telah memenuhi ilmu dan cahaya, mengumpulkan manusia dalam kebaikan dan hidayah, serta mengajarkan manusia tentang cinta kepada Tanah Air. Begitu juga dengan yang dilakukan oleh NU.


“Ketika KH Hasyim Asy'ari mendirikan Nahdlatul Ulama, maka mazhab yang dipakai sama dengan mazhab Al-Azhar As-Syarif. Dalam hal aqidah mengikuti Abu Hasan al-Asy'ari, mengikuti 4 mazhab fiqih yang muktabar, dan bermazhab tasawuf yang mengajarkan manusia tentang makna cinta,” imbuh ulama kelahiran Iskandariyah, Mesir itu.


Lebih lanjut, penasihat presiden Mesir itu menyebut, yang namanya saudara kandung pasti membutuhkan kakak kandung yang paling besar. Maka ketika awal Nahdlatul Ulama berdiri, KH Hasyim Asy’ari mengirim tim untuk meminta sanad kepada Al-Azhar.


“Banyak surat yang dikirimkan ke KH Hasyim Asy’ari, surat dukungan kepada KH Hasyim Asy’ari dari ulama Al-Azhar. Di antaranya surat yang dikirimkan oleh Syekh Yusuf Ad-Dijwi kepada KH Hasyim Asy’ari yang mendukung gerakan KH Hasyim Asy'ari di Indonesia. Begitu juga surat yang serupa dari ulama-ulama besar Al-Azhar,” terangnya.


Menurut dia, sejarah tersebut memiliki makna, bahwa Al-Azhar As-Syarif merupakan saudara kandung untuk Indonesia dan Nahdlatul Ulama.


“Ini tidak hanya ulama Al-Azhar saja. Akan tetapi, ini yang dilakukan oleh seluruh penduduk Mesir. Ketika Indonesia merdeka, Mesir adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Ketika Al-Azhar sebagai rujukan Nahdlatul Ulama sebelum 100 tahun lalu, maka Al-Azhar malam ini datang tetap sebagai pendukung Nahdlatul Ulama dan Indonesia semua,” pungkasnya.