Nasional MUNAS-KONBES NU 2017

Tuan Guru Bengkel, Ulama yang Produktif dalam Menulis

Rabu, 22 November 2017 | 06:40 WIB

Mataram, NU Online
Banyak warga Nahdliyin yang tidak mengenal dan memahami pemikiran para tokoh peletak dasar Nahdlatul Ulama (NU) di Nusa Tenggara Barat. Diantara ulama yang seharusnya terus digali pikiran adalah Tuan Guru Haji M Shaleh Hambali Bengkel. Ia adalah Rais Syuriah NU Nusa Tenggara Barat pertama.

Demikian disampaikan mantan Rektor Mansur Maksum dalam acara bedah buku Pemikiran Lokal: TGH M Shaleh Hambali Bengkel di Halaman Kantor PWNU NTB, Rabu (22/11).

Dia menilai, Tuan Guru Bengkel adalah seorang ulama yang sangat alim dan mampu menjadi penengah manakala ulama-ulama berbeda pendapat. 

“Jika ada perbedaan diantara ulama, beliau yang didengar waktu itu,” katanya.

Tuan Guru Bengkel juga adalah seorang ulama yang produktif dalam menulis. Tercatat, ada delapan belas kitab yang ditulisnya, yaitu Ta'lim Al Shibyan Bi Ghayat Al Bayan, Bintang Perniagaan, Cempaka Mulia Perhiasan Manusia, Wasiat Al Musthafa, Mawaidh Al Shalihiyah, Intan Berlian Perhiasan Perhiasan Laki Perempuan, Manzalul Al Amrad, Hidayat Al Athfal, Al Lu'lu Al Mantsur, dan lainnya.

Ketua Lembaga Kajian dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat (PWNU NTB) Muhammad Akbar Jadih menilai, Tuan Guru Bengkel adalah sosok ulama yang memiliki kemampuan manajemen yang baik, baik dalam mengelola karya-karyanya ataupun pesantrennya.

“Beliau sudah memiliki staf khusus dalam menulis karya-karya beliau,” katanya.

Ia mengajak Nahdliyin untuk meneladani Tuan Guru Bengkel, terutama dalam melahirkan karya tulis. Ia berharap, ke depan Tuan Guru Bengkel akan dianugerahi oleh pemerintah menjadi pahlawan nasional. 

Ada tiga tema besar yang menjadi perhatian khusus Tuan Guru Bengkel di dalam karya-karyanya, yaitu fikih, ushul fikih, dan tasawuf. Hampir sebagian besar karya Tuan Guru Bengkel ditulis dalam bahasa Arab Melayu. (Muchlishonn Rochmat)