Nasional

UIN Malang Produksi Ribuan Cairan Anti Septik dan Kotak Anti Virus

Rabu, 25 Maret 2020 | 09:15 WIB

UIN Malang Produksi Ribuan Cairan Anti Septik dan Kotak Anti Virus

Pimpinan UIN Maulana Malik Ibrahim dengan Kotak Anti Virus atau Kavi yang diproduksi secara mandiri. (Foto: NU Online/Imam Kusnin A)

Malang, NU Online
Cairan tangan anti septik atau hand sanitizer kini menjadi barang langka di pasaran. Padahal, cairan keberadaannya menjadi salah satu ‘senjata’ untuk melawan penyebaran virus Corona. 
 
Prihatin dengan kondisi ini, Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang tergerak untuk memproduksi hand sanitizer sendiri secara massal.
 
Menurut Wakil Rektor II UIN Malang, Ilfi Nurdiana, Rabu (25/3) bahwa sepanjang pekan ini kampus telah memproduksi seribu hand sanitizer yang dibagikan kepada para mahasiswa UIN Malang yang tinggal di ma’had atau asrama mahasantri. 
 
“Saat ini kami bagikan seribu dulu, dan nanti akan kami produksi sampai empat ribu hand sanitizer yang kami produksi sendiri. Hal itu untuk membantu warga kampus dan masyarakat sekitar,” kata Ilfi Nurdiana.
 
Produksi massal ini menurut Ilfi, dikerjakakan bersama antara fakultas kedokteran dan fakultas saintek. 
 
“Dosen maupun mahasiswa turut membantu produksi yang telah dilakukan sejak pekan lalu,” jelasnya.
 
Bahan baku hand sanitizer UIN Malang tidak jauh berbeda dengan produk yang beredar di pasaran, yakni alkohol 90 persen lalu dicampur gel dan aromatherapy agar lembut dan wangi di tangan. 
 
“Produk ini sudah diuji di laboratorium berkali-kali, untuk membuktikan bahwa kami komitmen untuk menjadi research university,” terang Ilfi.
 
 
Produksi Kotak Anti Virus atau Kavi
Selain memproduksi hand sanitizer, UIN Malang juga memproduksi Kotak Anti Virus yang diberi nama Kavi untuk ikut andil dalam menangani Covid-19. 
 
“Sebagai lembaga pendidikan tinggi, kami merasa terpanggil untuk memberikan solusi atas musibah Corona yang salah satunya dengan membuat Kavi yaitu kotak anti virus,” terang Rektor UIN Maliki Malang, Abdul Haris di ruang kerjanya. Kehadiran temuan alat sangat bermanfaat untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19 tersebut, lanjutnya. 
 
Haris menuturkan bahwa siapa pun yang mau masuk ke kampus UIN Malang, baik rektor, dosen, karyawan, mahasiswa dan masyarakat umum nantinya harus melewati kotak anti virus ini agar terbebas dari Covid-19. 
 
Kavi ini dibuat dan diprakarsai oleh Sri Harini selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi bersama Imam Tazi selaku tim pembuat alat Kavi. 
 
“Cukup dengan waktu 20 detik masuk kotak Kavi dan badan diputar secara merata. Maka, virus covid akan musnah,” kata Sri yang dibenarkan Imam.
 
Nantinya kotak yang sangat bermanfaat itu akan dipasang di masing-masing titik pintu masuk dan pintu keluar UIN Malang.
 
Kontributor: Imam Kusnin Ahmad
Editor: Ibnu Nawawi