Nasional

Wujudkan Pemilu Bersih dan Bermartabat, KUPI Gelar Maklumat Politik Ulama Perempuan

Senin, 20 November 2023 | 12:00 WIB

Wujudkan Pemilu Bersih dan Bermartabat, KUPI Gelar Maklumat Politik Ulama Perempuan

Ketua Majelis Musyawarah KUPI Nyai Badriyah Fayumi dalam acara Maklumat Politik Ulama Perempuan di Auditorium FISIP Kampus II UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada Senin (20/11/2023). (Foto: dok. UIN Jakarta)

Jakarta, NU Online

Jaringan Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) menggelar Maklumat Politik Ulama Perempuan di Auditorium FISIP Kampus II UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada Senin (20/11/2023).


Maklumat Politik Ulama Perempuan bertajuk Pemilu Bersih dan Bermartabat untuk Peradaban Berkeadilan diikuti oleh 250 peserta terdiri dari Jaringan Ulama Perempuan Indonesia yang berkhidmah di pesantren, perguruan tinggi, majelis taklim, komunitas dan kalangan orang muda, akademisi dan mahasiswa.


Ketua Majelis Musyawarah KUPI Nyai Badriyah Fayumi mengatakan, menjelang pemilu 2024 saat ini masyarakat dihadapkan pada realitas terkoyaknya rasa keadilan terhadap hukum dan aparatur negara yang dijadikan alat pelanggengan kekuasaan.


Oleh sebab itu, pemilu baik pemilihan presiden maupun pemilihan legislatif di Indonesia perlu dikawal tidak hanya oleh para aktor politik atau penyelenggara pemilu seperti KPU dan Bawaslu tetapi juga oleh elemen bangsa termasuk ulama perempuan.


"Jika para kontestasi berjuang untuk mengawal suara pemilih demi kemenangan. KUPI tujuannya berjuang bersama dengan elemen kultural bangsa lainnya agar kontestasi berjalan secara makruf (baik)," ujar Badriyah dalam sambutannya.


Nyai Badriyah menjelaskan, kontestasi yang makruf dalam perspektif KUPI yakni kontestasi yang berjalan sesuai dengan aturan norma yang adil dan baik. Sebab itu, pemilu selain prosesnya harus jujur, adil, dan bersih serta tidak mencederai akal sehat  juga tidak boleh mencederai rasa keadilan masyarakat. Pemilu harus membawa keadilan dan kejayaan bagi masyarakat dan bangsa.


KUPI bersama elemen lainnya, tegas Nyai Badriyah, perlu mengawal demokrasi pemilu berjalan dalam norma dan cara yang makruf agar demokrasi dan pemilu menjadi berkah bagi semua warga bangsa tidak hanya berkat bagi para aktor dan elit politik.


"Tidak hanya menjadi anugerah bagi pengambil amanat kekuasaan baik eksekutif, yudikatif atau legislatif tetapi berkah bagi masyarakat seluruh rakyat Indonesia. Jangan sampai pemilu jadi musibah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," tandasnya.


Maklumat Politik Ulama Perempuan juga akan menghadirkan sejumlah narasumber di antaranya Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Asep Saepudin Jahar, dan Kepala PSGA Uin Syarif Hidayatullah Jakarta, Hj Wiwi Siti Sajaroh.


Kemudian, hadir juga Dekan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Dzuriyatun Toyibah, Komisioner Komnas Perempuan Prof Alimatul Qibtiyah, Direktur Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid dan Dekan Fidkom UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Gun Gun Heryanto. Maklumat Ulama Perempuan disiarkan langsung melalui Youtube UIN Jakarta.