Menjaga Tanah Air Lebih Baik dari Dunia dan Seisinya
NU Online · Jumat, 25 Oktober 2019 | 14:00 WIB
Tak sedikit elite agamawan dengan lantang dan vulgar menentang paham nasionalisme, begitu pun juga sebaliknya. Padahal dua kutub ini harusnya bisa dikompromikan. Bahkan keduanya bisa sejalan menjaga tanah air dari rongrongan pihak yang ingin menghancurkannya.
Padahal jika mereka mengetahui betapa berharganya darah manusia apalagi seorang Muslim dan betapa berharganya tanah air, tentu mereka akan bersikap moderat dalam beragama agar tidak menimbulkan fitnah yang menghancurkan.
Perlu diketahui bahwa kewajiban menjaga dan mencintai tanah tidak bisa dinafikan dalam dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena sedemikian urgennya keberadaan sebuah negara atau tanah air, Al-Quran sampai menjadikannya sebagai diksi sumpah Tuhan. Allah berfirman:
Pernyataan Imam Nawawi ini apabila ditarik ke dalam dunia modern, ketika tidak ada lagi wilayah kafir dan wilayah Muslim, yang ada hanyalah negara bangsa (national state), maka menjaga negara atau tanah air tersebut agar tetap terjaga kedamaian dan tersyiar agama Islam merupakan suatu kewajiban. Karena hanya dalam negara yang damai, penduduknya bisa aman beribadah dan hanya dalam negara yang aman tujuan syariat Islam itu bisa terlaksana.
Dengan pemahaman yang demikian, slogan yang selalu diutarakan oleh KH Hasyim Asyari dan warga Nahdliyin yaitu “Hubbul Watho Minal Iman”, cinta tanah air sebagian dari pada imam, menemukan urgensinya dalam konteks keislaman dan kebangsaan dan menunjukan juga bahwa slogan tersebut bukan hanya slogan yang tanpa makna dan tanpa dasar.
Hal demikian juga dikuatkan oleh sebuah hadits. Nabi Muhammad bersabda:
Dengan demikian apabila menjaga tanah air karena Allah dan demi tercipta kedamaian, keamanan dan agar syiar agama Islam selalu berkembang, maka hal itu lebih baik dari dunia dan seisinya.
Terpopuler
1
Tim TP2GP dan Kemensos Verifikasi Pengusulan Kiai Abbas sebagai Pahlawan Nasional
2
Atas Dorongan PBNU, Akan Digelar Jelajah Turots Nusantara
3
Rais Aam Sampaikan Bias Hak dan Batil Jadi Salah Satu Pertanda Kiamat
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Keutamaan & Amalan Istimewa di Hari Asyura – Puasa, Sedekah, dan Menyantuni Yatim
5
Pangkal Polemik ODOL Kegagalan Pemerintah Lakukan Tata Kelola Transportasi Logistik
6
Jejak Mbah Ahmad Mutamakkin, Peletak Dasar Keilmuan, Pesantren, dan Pemberdayaan Masyarakat di Kajen
Terkini
Lihat Semua