Parlemen

Anggota Komisi IX Minta Pemerintah Antisipasi Sebaran Varian Baru Virus Corona

Rabu, 30 Desember 2020 | 18:45 WIB

Anggota Komisi IX Minta Pemerintah Antisipasi Sebaran Varian Baru Virus Corona

Anggota Komisi IX DPR RI, Anggia Ermarini. (Foto: dpr.go.id)

Jakarta, NU Online

Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Anggia Erma Rini mengkhawatirkan munculnya varian baru virus Corona. Ia menyampaikan perlu ada langkah antisipatif dari pemerintah dalam menghadapi varian baru virus Corona tersebut.


“Secara global memang ada varian baru (dari virus Corona) ini dan memang mengkhawatirkan. Artinya harus  ada antisipasi, harus ada mediasi dari pemerintah untuk merespon ini. Oleh karenanya perlu langkah antisipasi yang lebih awal," ucap Anggi sebagaimana dilansir situsweb resmi DPR RI, Selasa (29/12).


Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa varian baru virus Corona hingga kini belum diketahui keberadaannya di wilayah Indonesia. Karenanya, ia mengapresiasi kebijakan pemerintah menutup sementara kedatangan Warga Negara Asing (WNA) ke Indonesia.


“Untuk itu, para ilmuwan diharapkan bisa untuk merapatkan barisan agar bagaimana caranya supaya varian baru (Corona) ini juga bisa diantisipasi," ujar Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama itu.


Anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) ini juga mengingatkan pola hidup sehat dan penerapan 3M harus terus dilakukan. Sebab, ia melihat masyarakat Indonesia masih kurang disipilin. Padahal, jelasnya, 3M itu sederhana tetapi paling mujarab untuk memutus mata rantai penularan.


“Semua pihak berwenang harus memberikan rasa aman agar tercipta suasana yang tenang dalam kehidupan masyarakat," katanya.


Anggi mengaku masih ingat awal mula pandemi, pemerintah dianggap tidak sigap karena tidak cepat merespon virus ini. Hampir tiga bulan, katanya, tudak ada kebijakan yang bisa menghentikan atau bisa lebih tepat untuk dapat menghentikan sebaran virus.


“Prediksi waktu itu sekitar bulan Maret atau April saat awal-awal  pandemi, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan memprediksi angka (orang yang terjangkit) akan mencapai 600 ribu kasus. Sekarang sudah lebih jauh dari itu dan terus berkembang. Bahkan terus meningkat luar biasa,” pungkas Anggota Parlemen Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur VI.


Pewarta: Syakir NF

Editor: Fathoni Ahmad