Waket DPR Sebut Kebersamaan dan Persatuan sebagai Kunci Hadapi Covid-19
NU Online · Jumat, 30 Oktober 2020 | 02:45 WIB
Jakarta, NU Online
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Abdul Muhaimin Iskandar menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Jl Raden Saleh, Jakarta Pusat, Rabu (28/10).
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum DPP PKB ini menyebut kebersamaan dan persatuan sebagai kunci hadapi Covid-19.
“Di tengah masa sulit dan pandemi ini tidak ada jalan lain, kita harus meningkatkan kekuatan persatuan dan kebersamaan,” katanya di hadapan jajaran pengurus harian DPP PKB dan anggota fraksi PKB DPR RI.
Politikus yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua MPR RI ini menambahkan, kebersamaan yang dimaksud adalah bergotong-royong menghindari perpecahan. Mencari jalan keluar agar bangsa Indonesia keluar dari keterpurukan yang saat ini dialami.
Gus Ami ingin seluruh rakyat Indonesia saling bahu membahu membantu pemerintah mengurai angka Covid-19 yang semakin hari semakin masif. Bagi dia, hanya dengan cara tersebut negara dapat kembali memulihkan setiap persoalan yang menyelimuti.
“Mari kita senantiasa meningkatkan spirit kebersamaan, hindari perpecahan. Hindari saling menyalahkan, mari kita bangun Indonesia yang bersatu padu, bahu membahu, Insyaallah dengan cara ini kita bisa mengatasi kesulitan,” tuturnya.
Dalam sambutan itu, Gus Ami lantas berdoa, mudah-mudahan pemerintah diberikan kekuatan dan kesuksesan dalam menghadapi Covid-19. Tak lupa, para pemimpin bangsa ini dapat menolong rakyatnya dengan maksimal.
“Ya Allah mudah-mudahan para pemimpin di negara ini mendapatkan terus kesadaran untuk mengabdi dengan tulus dan ikhlas,” tegasnya.
Pernyataan Wakil Ketua DPR RI ini merespons Covid-19 di Indonesia yang terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data yang berhasil dihimpun Satgas Covid-19, penularan virus corona hingga hari Rabu (28/10) bertambah 4.029 kasus.
Penambahan itu menyebabkan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 400.483 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020. Munculnya angka baru sebanyak 4.029 diketahui setelah pemerintah melakukan pemeriksaan terhadap 40.572 spesimen dalam sehari.
Pewarta: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
6
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
Terkini
Lihat Semua