Bagi Gus Dur:
Senja itu, udara menyambut gerimis
turun menggigilkan dan menyegarkan malam
kami terkejut; aduh, bunga-bunga ruang batinku
terbakar oleh berita tubuhmu yang kaku, guru<>
kami tak bisa menerima keputusan Israfil: Â
 jangan renggut hatinya yang lepas Â
 jangan kekang jiwanya yang terbuka
kenapa dia cepat mengangkat jiwanya
saat negeri ini membutuhkan pewarisnya: Â
 yang setia berteriak hak
 yang kepalkan tangan merdeka
 yang menebar benih cinta
 yang menyebar tawa ceria yang ajarkan arti bersama  Â
tapi, angin benar-benar melepaskan dedaunan
Israfil datang membawa syair-syair cinta
tentang pengembaraan burung-burung Attar
dan kami benar kehilanganmu, guru
beginilah kami yang kau tinggal
masih terlalu ranum,Â
sepasang matamu yang berbinar
dan bibirmu yang mekar cinta
masih belum bisa kami lupa
selamat jalan guru!Â
Â
Yogyakarta, ujung tahun 2009
Aguk Irawan MN, penulis dan pendidik, juga aktivis Lesbumi DIY, tinggal di BantulÂ
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
3
5 Poin Maklumat PCNU Pati Jelang Aksi 13 Agustus 2025 Esok
4
Kantor Bupati Pati Dipenuhi 14 Ribu Kardus Air Mineral, Demo Tak Ditunggangi Pihak Manapun
5
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
6
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
Terkini
Lihat Semua