Review Kitab Qimatuz Zaman ‘Indal ‘Ulama: Urgensi Waktu Menurut Ulama
NU Online · Senin, 21 April 2025 | 16:00 WIB
M Ryan Romadhon
Kolomnis
Waktu adalah nikmat Allah yang sangat agung bagi umat manusia. Banyak orang terpedaya, menganggap waktu seperti angin lalu yang tidak memiliki peran dalam kelangsungan hidup mereka. Hanya orang yang sadar yang benar-benar memahami arti waktu.
Berbeda dengan para ulama, pewaris para nabi, yang menjadi potret manusia luar biasa dalam mengelola hidup, terutama dalam mengatur waktu. Setiap detik yang mereka miliki berbuah banyak manfaat, dan setiap relung hidup mereka memancarkan kebaikan. Dalam benak mereka, seluruh bentuk kebaikan berpangkal pada waktu. Barang siapa menyia-nyiakannya, ia tidak akan pernah menuai kebaikan.
Syekh Abdul Fattah Abu Ghuddah (w. 1417 H/1997 M), melalui kitabnya Qimatuz Zaman ‘Indal ‘Ulama, berhasil memaparkan pembahasan khusus mengenai urgensi waktu dari perspektif para ulama. Kitab ini diharapkan dapat menyadarkan pembaca tentang pentingnya waktu yang dimilikinya.
Syekh Abdul Fattah, bernama lengkap Abdul Fattah bin Muhammad bin Bashir bin Hasan Abu Ghuddah, lahir di Aleppo, Suriah, pada Rabu, 9 Mei 1917. Ia adalah ulama produktif yang menghasilkan banyak kitab dan tulisan, serta mengajarkannya kepada sarjana Muslim di berbagai negara. Beliau wafat pada Ahad, 9 Syawal 1417 H/16 Februari 1997, dan dimakamkan di Jannatul Baqi, Madinah.
Sekilas tentang Kitab Qimatuz Zaman ‘Indal ‘Ulama
Menurut Syekh Abdul Fattah dalam pengantar kitabnya, karya ini merupakan hasil telaah dan penelitian selama 20 tahun terhadap berbagai kitab dari disiplin ilmu seperti tafsir, hadis, fiqih, tarikh, biografi, geografi, bahasa, nahwu, adab, akhlak, dan lainnya. Beliau menghimpun, menyeleksi, mengatur, menyandarkan pada referensi, membandingkan, menyaring, dan menyusunnya kembali dalam format yang lebih baik (hlm. 13–20).
Isi Kitab Qimatuz Zaman ‘Indal ‘Ulama
Kitab ini memaparkan urgensi waktu dari perspektif para ulama. Syekh Abdul Fattah ingin menyampaikan bahwa waktu adalah nikmat besar, medan kehidupan, baik dalam lingkungan keilmuan maupun bagi penuntut ilmu. Ia juga menampilkan pernak-pernik kehidupan para ulama, terutama manajemen waktu mereka yang mengagumkan. Mereka mengoptimalkan waktu untuk ilmu, bahkan saat makan, berjalan, mandi, hingga menjelang wafat, masih membahas masalah agama.
Adapun isi yang ditemukan dalam kitab ini, antara lain:
- Urgensi waktu menurut Al-Qur’an, hadis, dan ulama
- Kisah para ulama dalam mengatur waktu
- Manajemen waktu para ulama
- Kisah para ulama yang memanajemen waktu untuk menulis karya
- Kiat-kiat manajemen waktu
Pokok Nikmat Teragung adalah Nikmat Waktu
Syekh Abdul Fattah menyatakan bahwa nikmat terdiri atas pokok dan cabang. Cabang nikmat meliputi kelapangan dalam ilmu, fisik, harta, serta menjaga ibadah sunnah seperti salat malam, membaca Al-Qur’an, dan berdzikir kepada Allah SWT.
Termasuk pula sunnah fitrah seperti menjaga penampilan, berjabat tangan, memasuki masjid dengan kaki kanan, menyingkirkan gangguan dari jalan, serta berbagai adab dan amalan sunnah lainnya. Betapa agung cabang-cabang nikmat ini bagi yang memahaminya.
Pokok nikmat yang utama adalah keimanan kepada Allah SWT dan mengamalkan perintah-Nya. Termasuk pula nikmat kesehatan dan keselamatan, seperti pendengaran, penglihatan, hati, dan anggota tubuh lainnya, yang menjadi poros aktivitas manusia. Nikmat ilmu juga merupakan nikmat besar, karena kemajuan dan kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat bergantung padanya. Menuntut, memanfaatkan, mewariskan, dan menyebarkan ilmu adalah nikmat.
Namun, pokok nikmat yang paling agung, menurut Syekh Abdul Fattah, adalah waktu. Waktu adalah usia kehidupan, medan eksistensi manusia, tempat berlindung, memberi manfaat, dan dimanfaatkan oleh orang lain. Al-Qur’an menunjukkan keagungan waktu, sebagaimana banyak ayat yang mengisyaratkan urgensi, ketinggian derajat, dan pengaruhnya yang besar (hlm. 28–30).
Kelebihan Kitab Qimatuz Zaman ‘Indal ‘Ulama
Kelebihan utama kitab ini terletak pada kepiawaian penulis menyajikan pembahasan urgensi waktu di kalangan ulama, tema yang jarang dibahas secara utuh. Kitab ini juga diperkuat dengan dalil otoritatif dari Al-Qur’an, hadis, dan kutipan ulama sebagai argumentasi. Kepiawaian penulis dalam memberikan catatan kaki dan keterangan tambahan menambah kelengkapan ilmu dalam kitab ini.
Identitas Kitab
Judul: Qimatuz Zaman ‘Indal ‘Ulama
Penulis: Syekh Abdul Fattah Abu Ghuddah (w. 1417 H/1997 M)
Penerbit: Darul Basya’ir al-Islamiyyah
Kota Terbit: Beirut
Tahun Terbit: Cetakan ke-15, 1433 H/2012 M
Tebal: 395 halaman
Peresensi: Muhammad Ryan Romadhon, Alumnus Ma’had Aly Al-Iman Bulus, Purworejo, Jawa Tengah
Terpopuler
1
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
4
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
5
Khutbah Jumat: Tujuh Amalan yang Terus Mengalir Pahalanya
6
Ribuan Ojol Gelar Aksi, Ini Tuntutan Mereka ke Pemerintah dan Aplikator
Terkini
Lihat Semua