Warta Konferensi Rekonsiliasi Sunni-Syiah

Berharap jadi Langkah Penting Pertemuan Selanjutnya

Selasa, 3 April 2007 | 15:45 WIB

Jakarta, NU Online
Menteri Luar Negeri Indonesia Hassan Wirajuda berharap agar masyarakat memandang positif pertemuan ini meskipun beberapa ulama penting maupun delegasi dari Irak tidak datang. Pertemuan ini diharapkan dapat menjadi langkah penting bagi pertemuan selanjutnya.

“Kita tidak berpretensi dalam satu kali pertemuan akan menyelesaikan persoalan di Irak dan krisis di Irak sangat kompleks. Kita juga tahu ada pertemuan seperti ini sebelumnya. Tapi kita harapkan dari pertemuan ini dapat dilakukan pertemuan lanjutan oleh berbagai fihak,” tuturnya seusai pembukaan International Conference of Islamic Leaders for Reconciliation in Iraq di Istana Bogor, Selasa.

<>

Hassan berharap para ulama dapat menggunakan peran keagamaannya dengan menyapaikan kepada para pengikutnya untuk mendorong rekonsiliasi di Irak yang akan menghasilkan penghentian pertikaian sehingga dapat menghasilkan stabilitas.

Pemerintah Indonesia sendiri seperti disampaikan oleh presiden SBY bahwa solusi militer tidak akan menyelesaikan masalah di Irak. Untuk itu rekonsiliasi diantara warga Irak dianggap ssangat penting. Dalam hal ini ulama, baik Sunni atau Syiah yang saling melengkapi memiliki peran penting sebagai bagian dari penyelesaian masalah.

Berkaitan dengan kondisi geografis Indonesia yang jauh dari kawasan Timur Tengah, Hassan berpendapat bahwa hal ini tidak masalah.

“Jarak dekat tidak serta merta satu pertemuan berhasil, tapi lebih pada substansi dan kualitas pertemuan ini, dan seperti yang kita katakana, dengan sekali pertemuan ini kita bisa memberikan hasil besar, tapi kita menyakini, sekecil apapun yang kita berikan sebagai sumbangsih dalam solusi damai kita lakukan,” imbuhnya.

Mengenai ketidakhadiran delagasi dari Irak yang menjadi daerah konflik yang dibahas, Hassan menyampaikan alasan bahwa situasi Irak bukan dalam keadaan yang normal sehingga tidak mudah melakukan perjalanan. Pihak deplu sendiri telah melakukan kontak dengan perwakilan Irak di New York dan mereka siap menghadirkan 5 orang dari perwakilan Sunni dan Syiah.

“Wakil perdana menteri Irak pada Senin minggu yang lalu dalam pidatonya menyampaikan sambutan yang baik atas inisiatif yang dilakukan oleh Indonesia dank arena itu menjanjikan akan membantu,” tandasnya.

Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi bahwa pertemuan sekarang ini dapat menjadi basis bagi pertemuan selanjutnya. (mkf)