Dekan Fak Pendidikan Sambut Rombongan di Universitas Leeds
NU Online · Selasa, 20 Februari 2007 | 14:08 WIB
Leeds, NU Online
Dekan Fakultas Pendidikan Universitas Leeds Tom Roper menyambut kedatangan rombongan peserta dari Indonesia yang akan mengikuti pelatihan manajemen pendidikan sekolah di gedung University House, Universitas Leeds, Inggris, Senin (19/2).
Menurut Roper, rombongan yang terdiri dari 25 peserta yang mewakili pondok-pondok pesantren di bawah naungan NU ini diharapkan bisa memanfatkan waktu yang sebaik-baiknya selama mengikuti pelatihan di Universitas Leeds.
<>“Gunakanlah waktu dan kesempatan kalian sebaik-baiknya selama di Leeds untuk mengikuti program ini” kata Poper yang menambahkan bahwa jumlah umat Islam di Inggris merupakan komunitas terbesar kedua di antara komuniutas umat beragama yang lain.
Dalam sambutannya, Roper juga berharap akan ada kontribusi timbal balik kedua belah pihak. “Program ini diharapkan mampu memberikan manfaat bukan hanya bagi kami namun juga setelah pulang nanti, kalian (para peserta) bisa mempertimbangkan hal-hal apa saja yang positif yang bisa memberikan manfaat buat pesantren kalian,” uangkap Poper.
Poper mengungkapkan, masyarakat Inggris saat ini sangat apresiatif terhadap pesantren dengan segala unsur-unsur yang ada di dalamnya. Hal ini terbukti dengan semakin “familiar”nya istilah pesantren di Inggris.
Roper menilai, pesantren-pesantren di Indonesia memiliki “keunikan tersendiri” yang belum begitu banyak dikenal di kawasan Eropa. Keunikan itulah, menurutnya, yang merupakan warisan agung yang tidak banyak dimiliki lembaga-lembaga pendidikan lainnya di luar pesantren. (dar)
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
5
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua