Warta

Depkes Serahkan Bantuan 200 Unit Pos Kesehatan Pesantren di Jatim

Jumat, 8 September 2006 | 06:42 WIB

Surabaya, NU Online
Departemen Kesehatan (Depkes) menyerahkan bantuan 200 unit Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) untuk pondok-pondok pesantren di Jawa Timur.

"Targetnya untuk Jawa Timur akan diberikan 200 Poskestren tapi untuk tahap pertama baru akan diserahkan lima unit dulu sebagai percontohan," kata Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari di Surabaya, Kamis.

<>

Kelima unit Poskestren yang terdiri atas tiga unit bangunan Poskestren tipe 54 senilai Rp219 juta dan dua unit bangunan Poskestren tipe 36 senilai Rp110 juta tersebut menurut dia akan diserahkan secara simbolis kepada pimpinan Pondok Pesantren Langitan, Tuban, Jawa Timur pada Jumat (8/9).

Selanjutnya, kata dia, pihaknya secara bertahap akan menyerahkan 95 unit Poskestren yang 40 persen diantaranya berupa Poskestren tipe 54 dan 60 persen sisanya berupa Poskestren tipe 36 hingga akhir 2006.

Dia juga mengatakan bahwa pemberian bantuan Poskestren itu juga sekaligus dilengkapi dengan bantuan alat kesehatan senilai Rp10 juta hingga Rp15 juta dan mebeler senilai Rp10 juta-Rp15 juta untuk tiap Poskestren.

Menurut dia program tersebut akan dijadikan sebagai program nasional bila terbukti berdampak signifikan terhadap upaya pengembangan usaha kesehatan mandiri dan penanaman perilaku hidup sehat.

Pemberian bantuan Poskestren untuk pondok pesantren itu menurut dia dimaksudkan untuk mengembangkan usaha kesehatan berbasis masyarakat.

Ia menjelaskan Pondok Pesantren dijadikan sebagai target utama program karena dengan Pondok Pesantren mempunyai potensi yang besar sebagai agen perubahan dan pembawa pesan kepada masyarakat. "Sebab saat ini jumlah pesantren di Indonesia mencapai 14.798 dengan 2.057.814 santri," katanya.

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa kegiatan Poskestren akan diarahkan untuk kegiatan promotif, preventif dan kuratif sederhana.

"Dan para santri diharapkan bisa melakukan upaya kesehatan secara mandiri dan kemudian menyebarluaskannya kepada masyarakat di lingkungan sekitarnya," katanya.

Terkait dengan hal itu Ketua Asosiasi Pondok Pesantren Indonesia atau Rabithah Maahid Islamiyah (RMI) KH Mas Mansyur menyatakan pihaknya menyambut baik program Departemen Kesehatan di pondok-pondok pesantren.

"Dalam Islam kebersihan dan kesehatan ditempatkan pada posisi yang tinggi namun pada kenyataannya belum banyak dilakukan, dengan adanya Poskestren semoga ini bisa dihidupkan lagi," demikian KH. Mas Mansyur. (ant/mkf)