GP Ansor Diminta Lebih Peduli pada Persoalan Umat
NU Online Ā· Senin, 15 Desember 2008 | 23:10 WIB
Gerakan Pemuda (GP) Ansor diminta lebih peduli terhadap persoalan nyata yang dihadapi umat. Karena itu, kegiatan yang diselenggarakan tidak sebatas seremonial semacam latihan kepemimpinan dasar dan konferensi.
āProgram yang perlu digarap, adalah hal-hal riil yang menyentuh langsung pada kesejahteraan umat,ā kata Wakil Ketua Pengurus Wilayah GP Ansor Jawa Tengah, Jabir Al Faruqi, dalam acara konsolidasi Pengurus Cabang FP Ansor Brebes, Jateng, di Kantor PCNU setempat, akhir pekan lalu.<>
Visi kiprah kepemudaan, lanjutnya, harus jelas, yakni tampil sebagai āpenyelamat bumiā termasuk penghuninya. Pemanasan global, misal, akan berpengaruh pada tingginya air laut pasang. Sehingga jutaan tambak akan ditenggelamkan.
Melihat hal tersebut, GP Ansor dituntut tampil bagaimana menyelamatkan tambak-tambak tersebut dan pemiliknya. Artinya, dengan hilangnya tambak, maka akan hilang aset warga dan pekerjaan. Akibatnya tentu makin banyaknya pengangguran dan bencana kemiskinan di masyarakat pantai.
Wujud nyata dari penyelamatan daerah pantai, GP Ansor dalam programnya, misal, menanam bakau atau penghijauan dengan menggaet instansi terkait. āUntuk menyejahterakan anggota atau masyarakat, pengurus Ansor tidak harus kaya, tapi cukup dipegang orang yang memiliki komitmen dan gagasan strategis,ā ujar Jabir.
Kader GP Ansor jangan membanggakan baju kebesaran NU, sementara kiprah dirinya tidak nyata di masyarakat. Buktinya, kader Ansor sering ātertinggalā dan āditinggalā dalam kancah pergaulan organsiasi kepemudaan dan pemerintahan.
Mestinya, GP Ansor memiliki klasifikasi kader. Sehingga potensi diri dari masing-masing kader bisa dibaca dan yang selanjutnya didayagunakan. āKalau tidak ada pengklasifikasian kader, ibarat bawang merah dari berbagai macam jenis dijadikan satu karung. Maka, harganya murah bahkan tak layak jual,ā ucapnya.
Klasifikasi kader bisa ditata dari kartu anggota dan data potensi anggota. Lewat bank data potensial bisa ditemukan, anggota dengan berbagai latar belakang pendidikan, pekerjaan, keahlian khusus dan sebagainya. āTapi, selama ini kita hanya berbangga diri dengan kebesaran nama NU, tapi bagai kepompong,ā gugatnya. (was)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
3
5 Poin Maklumat PCNU Pati Jelang Aksi 13 Agustus 2025 Esok
4
Kantor Bupati Pati Dipenuhi 14 Ribu Kardus Air Mineral, Demo Tak Ditunggangi Pihak Manapun
5
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
6
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
Terkini
Lihat Semua