Jakarta, NU Online
Mantan Presiden KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengecam tindakan massa Front pembela Islam (FPI) yang melakukan aksi kekerasan terhadap massa Partai Persatuan Pembebasan Nasional (Papernas) di Jakarta Kamis (29/3) kemarin. Tindakan FPI dinilai berbahaya bagi proses kehidupan berbangsa di Indonesia.
“Saya secara konstitusional menentang tindakan (FPI) terhadap sebuah partai politik yang akan dideklarasikan. Kalau dalam hal ini pemerintah diam saja, berarti pelanggaran konstitusional dibiarkan saja,” kata Gus Dur di kantor PBNU, Jakarta, Jum’at (30/3).
<>Sebelumnya diberitakan ratusan aktivis Front pembela Islam (FPI) yang berseragam dan berpeci putih menyerbu massa Papernas di Jalan Sudirman Jakarta. Mereka melemparkan batu ke arah belasan metromini yang mengangkut massa Papernas hingga kaca-kacanya pecah.
Kejadian itu berlangsung ketika massa Papernas hendak menuju Tugu Proklamasi, tempat diberlangsungkannya deklarasi partai baru itu. Karena kondisi tidak memungkinkan, Gus Dur akhirnya membatalkan niat untuk menghadiri acara deklarasi itu.
Dikatakan Gus Dur, pihak kepolisian harus segera mengusut tuntas kasus kekerasan yang dilakukan FPI. ”Saya dengar ada anggota polisi yang terluka. Kalau Kapolri diam saja, ya itu keterlaluan,” kata mantan ketua PBNU itu.
FPI mengkalim Papernas menganut faham kominis dan harus diberantas. Bagi mantan Gus Dur apapun alasannya cara yang ditempuh FPI untuk menyampaikan aspirasinya tidak tepat dan sangat berbahaya.
”Karena tindakan FPI deklarasi partai ini gagal dilakukan. Ini sangat berbahaya bagi kehidupan bangsa di kemudian hari,” katanya. (nam)
Terpopuler
1
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
2
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
3
Waktu Terbaik untuk Resepsi Pernikahan menurut Islam
4
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
5
Terima Dubes Afghanistan, PBNU Siap Beri Beasiswa bagi Mahasiswa yang Ingin Studi di Indonesia
6
Eskalasi Konflik Iran-Israel, Saling Serang Titik Vital di Berbagai Wilayah
Terkini
Lihat Semua