Gus Dur: Pendidikan Anak Muslim Harus Berakar dari Sejarah Bangsa
NU Online · Sabtu, 30 Juni 2007 | 22:26 WIB
Sleman, NU Online
Pendidikan anak-anak muslim di Indonesia harus berakar dari sejarah perkembangan bangsa Indonesia. Demikian dikatakan Mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dalam sambutannya pada peresmian gedung Madrasah Diniyah Al Munajah Wonokromo di Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (30/6).
Madrasah Diniyah Al Munajah adalah salah satu bangunan yang menjadi sasaran gempa bumi dahsyat pada tanggal 27 Mei 2006 lalu. Madrasah Diniyah tersebut direhabilitasi dari sumber dana lembaga donor yang menelan biaya sebesar Rp 1 Milyar.
<>Gus Dur menceritakan, di zaman Hindia Belanda (masa pemerintahan penjajahan Belanda di Indonesia) ada seorang doktor bernama Purbo Tjaroko yang merupakan doktor kedua asal Hindia Belanda setelah Abu Husein yang mengemban tugas pendidikan di Solo.
Purbo Tjaroko, kata Gus Dur, waktu itu lalai memperhatikan sejarah dan perkembangan pendidikan kaum muslim termasuk anak-anak muslim di Indonesia. Akibatnya, dalam mengemban tugas pendidikan tersebut, doktor itu kurang bisa menyentuh pendidikan bagi kaum muslim.
Selain harus berakar dari sejarah bangsa, ditambahkan Gus Dur, pendidikan kaum muslim di masing-masing daerah di Indonesia berbeda-beda.
“Seperti di Padang, pendidikan yang diberikan lebih memperhatikan adat, di Goa (Sulawesi) kental dengan unsur syariah, dan di Pulau Jawa pengaruh kerajaan cukup kuat,” katanya.
Di hadapan para pejabat dan kaum muslimin di DIY dan Jawa Tengah, Gus Dur mengajak semua pihak yang mengemban tugas pendidikan untuk selalu mengutamakan tugasnya, karena kemajuan pendidikan merupakan kemajuan bangsa.
Mantan Ketua Umum PBNU itu merasa optimis bahwa kemajuan pendidikan anak-anak muslim di Indonesia saat ini cukup pesat baik di tingkat madrasah ibtidaiyah (SD) maupun tingkat-tingkat di atasnya hingga perguruan tinggi.
“Pendidikan anak-anak muslim di tanah air saat ini sudah sangat maju dan cukup menggembirakan,” kata Gus Dur. (ant/nam)
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
3
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
4
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
5
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
6
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
Terkini
Lihat Semua