Gus Dur Sejajar dengan Mahatma Gandhi dan Nelson Madela
NU Online · Senin, 18 Oktober 2010 | 10:39 WIB
Setiap agama dan bangsa selalu memiliki tokoh yang memperjuangkan masyarakatnya dari tindakan diskiriminasi, penindasan dan pelecehan. Tokoh Islam yang layak masuk dalam kategori tersebut adalah Gus Dur atau KH Abdurrahman Wahid.
Hal ini disampaikan oleh Ketua PBNU Slamet Effendy Yusuf seusai penutupan Global Peace Leadership Conference yang berlangsung di Jakarta, Senin (18/10).<>
Dalam salah satu deklarasi hasil konferensi tersebut, terdapat butir yang menyebutkan peran para tokoh seperti Mahatma Gandhi, Nelson Mandela, Mother Teresa, Martil Luther King, dan Gus Dur yang dengan berani dan efektif menggunakan upaya non kekerasan untuk meraih kemerdekaan, mengakhiri apartheid, memperoleh kemenangan melalui cinta kasih, melawan diskriminasi rasial dan tanpa kenal lelah menganjurkan multikulturalisme.
Slamet Effendy yang telah lama akrab secara pribadi dengan Gus Dur menuturkan, mantan ketua umum PBNU ini sejak lama telah memiliki visi besar untuk dapat membantu sesama manusia seperti yang dilakukan oleh Gandhi.
“Dalam percakapan pribadi saya dengan beliau tahun 1985, Gus Dur menyatakan ingin bisa berbuat sesuatu seperti Gandhi,” paparnya.
Pengakuan terhadap Gus Dur melalui deklarasi yang dihadiri oleh 100 tokoh agama dari 17 negara menunjukkan peran Gus Dur memiliki dampak dan diakui oleh komunitas internasional.
“Dari dulu pengakuan atas peran-peran besar yang dilakukan Gus Dur sudah ada, tetapi sekarang sifatnya tertulis,” tandasnya. (mkf)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
4
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
5
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua