Warta

Harlah ke-61 Muslimat NU Berlangsung Meriah

Kamis, 29 Maret 2007 | 08:42 WIB

Jakarta, NU Online
Perayaan hari lahir (harlah) ke-61 Muslimat Nahdlatul Ulama hari ini, Kamis (29/3), berlangsung sangat meriah. Lebih dari 15.000 anggota Muslimat memenuhi Istora Senayan sampai-sampai banyak yang tak kebagian tempat duduk dan harus berdiri atau duduk di lantai.

Ketua Umum PP Muslimat Khofifah Indar Parawansa menjelaskan selama 61 tahun, Muslimat NU berusaha turut membangun bangsa dengan memberdayakan <>kaum perempuan.

Program kesetaraan gender, menurut mantan menteri pemberdayaan perempuan ini tak hanya bisa dilakukan lewat wacana saja. “Muslimat terjun langsung pada masyarakat dengan turut memberantas buta huruf, baik huruf latin maupun huruf Arab,” tuturnya.

Khofifah menuturkan bahwa ia baru saja datang dari NTT. Banyak ibu-ibu yang dimintai cap jempol oleh suaminya yang tak tahunya adalah untuk menikah lagi. Kondisi yang sama juga dialaminya di Sulsel. Ada diantara ibu-ibu yang tak bisa membantu anaknya belajar karena tak bisa membaca. Namun setelah mengikuti program muslimat kini mereka bisa membaca running teks di TV.

Alumni Universitas Airlangga Surabaya ini menjelaskan saat ini problematika yang dihadapi oleh bangsa Indonesia masih berat. Krisis multidimensional masih belum selesai dan membutuhkan dukungan bersama untuk mengentaskannya. Ia juga meminta pemerintah untuk tidak tebang pilih dalam meberantas korupsi.

Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh seperti Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi, Gubernur DKI Sutiyoso, Menkokesra Abu Rizal Bakri, Menteri Percepatan Daerah Tertinggal Saifullah Yusuf, Menteri Koperasi dan UKM Surya Darma Ali, Wakil Ketua MPR Aksa Mahmud dan Wagub DKI Fauzi Bowo.

Kegiatan yang sekaligus memperingati maulud nabi ini mengambil tema “Membangun Bangsa Berdasarkan Persatuan, Persaudaraan, Profesionalitas dan Akhlakul Karimah”. Beberapa wilayah secara simbolis menerima peralatan jahit yang diberikan oleh Menkokesra Abu Rizal Bakri  sebagai bagian dari program peningkatan life skill hasil kerjasama dengan Depdiknas.

Para ibu-ibu juga dihibur dengan alunan nada dari Opick serta ceramah agama oleh ustadz Jefry Al Buchori dan ustadz Ahmad al Habsy. Sutiyoso dalam sambutannya juga menawarkan para ibu-ibu Muslimat untuk melihat “Air Mancur Berjoget” di Monas yang biasanya hanya dibuka pada Sabtu dan Minggu malam.

Saat ini Muslimat sudah mengelola lebih dari 9900 TK, 11.000 Raudhatul Atfal, 4223 pendidikan anak usia dini, 131 koperasi primer, 490 program keaksaraan dan 35.000 majelis taklim di seluruh Indonesia. (mkf)