Jelang Keberangkatan, Mahasiswa NU ke Libya Ditraining
NU Online · Selasa, 27 September 2005 | 05:25 WIB
Jakarta, NU Online
Sebanyak 5 orang mahasiswa yang dikirimkan oleh PBNU yang menerima beasiswa ke Jam’iyyah Kuliyatut Dakwah Tripoli Libya diberikan training dan bimbingan pra keberangkatan di PBNU pada 26-30 September di Gd. PBNU.
Mereka diberikan berbagai materi tentang masalah ke-NU-an, sosial dan budaya di negeri Timur Tengah, geografi, bahasa Arab dan Komputer. KH Said Agil Siradj dalam pertemuan Senin banyak memberikan pengetahuan tentang sejarah Libya dan hubungan yang sudah dijalin antar NU dan Libya selama ini.
<>Dikatakannya bahwa kedua negara tersebut sama-sama menganut faham Asy’ariyah walaupun memiliki faham yang berbeda. Karena itu ia mengharapkan agar perbedaan yang ada bisa disiasatinya dengan baik, bukan mencampurkannya.
Sementara itu HM Rozy Munir lebih banyak memberikan tips-tips praktis dalam menjalani kehidupan sehari-hari di negara yang memiliki musim yang berbeda dengan Indonesia, seperti persiapan pakaian dingin, makanan pendukung dan lainnya.
Khatib Aam PBNU Prof. Dr. Nasaruddin Umar lebih banyak menjelaskan perkembangan Islam ke depan. Menurutnya kepemimpinan Islam di masa mendatang akan ada di Asia Tenggara. Dalam hal ini, tentu saja akan berada di Indonesia dengan populasi Islam terbesar di dunia dan tentu saja menyangkut NU sebagai proporsi terbesarnya.
“Karena itu kader-kader NU harus mempersiapkan diri dan hati-hati dalam bersikap selama berada di negeri orang,” ungkapnya.
Mahasiswa yang diberangkatkan kali ini semuanya belajar S1. Mereka adalah Yusfar Ramadhan (Pamekasan), Nasrullah Hasibuan (Padang), Hana Nur Sobakhi (Jakarta), Agus Jauhari (Pati), Muhammad Mahrus (Indramayu). Mereka semua merupakan lulusan pesantren, bahkan sebagian membantu mengelola pesantren di daerahnya.
Pemerintah Libya memberikan beasiswa penuh baik untuk belajar maupun biaya hidup. Mereka akan tinggal di asrama dengan pelayanan yang memuaskan, bahkan pakaianpun mereka akan dicucikan. Dalam kampus seluas sekitar 20 hektar, telah tersedia semua hal seperti rumah sakit, mini market dan lainnya.
Saat ini belum ditetapkan jurusan yang diambil oleh para mahasiswa tersebut dan mereka bebas memilihnya setelah tiba di Tripoli. Dalam ujian kelulusan beberapa waktu lalu, salah satu kader NU menunjukkan prestasinya dengan meraih cum laude.(mf)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua