Warta

LDNU Kota Pekalongan Tandingi Gerakan Islam Garis Keras

Ahad, 25 Maret 2007 | 08:51 WIB

Pekalongan, NU Online
Pengurus Cabang (PC) Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kota Pekalongan, Jawa Tengah, pun tak mau tinggal diam dengan gerakan kelompok Islam garis keras yang marak belakangan ini. Mereka menggelar workshop untuk memenuhi kelangkaan dai sekaligus menandingi gerakan Islam radikal yang semakin meresahkan di Kota Batik itu.

Dilaporkan Kontributor NU Online di Pekalongan Abdul Muiz, acara yang diselenggarakan di Gedung Kanzus Sholawat, Ahad (25/3) itu, diikuti 200 peserta yang merupakan para khatib, dai dan Pengurus Ranting NU se-Kota Pekalongan. Mereka membahas berbagai persoalan yang selama ini menjadi kendala para khatib dan dai untuk menyebarkan ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) ala NU.

<>

Seperti diketahui, tantangan yang dihadapi NU semakin berat, berbagai persoalan terus bermunculan di lingkungan NU. Baru-baru ini, mushola dan masjid yang didirikan nahdliyin di Banyuwangi, Jawa Timur, berpindah tangan ke non-NU. Belum lagi banyaknya kader-kader potensial NU berpindah haluan. Bahkan, ajaran Aswaja pun mulai ‘diganggu’ keberadaannya.

Melalui workshop bertajuk “Strategi Dakwah di Era Global” itu, para peserta diharapkan mampu memetakan masalah dan dapat menerapkannya dalam tataran praktik. Sehingga para mubalig NU tidak lagi terjebak dalam kejumudan sistem. Akan tetapi mampu secara kreatif meramu bahan untuk disampaikan kepada masyarakat sesuai konteksnya.

Ketua PCNU Kota Pekalongan, Drs H Marzuqi berharap, para peserta tidak lagi terjebak pada pakem dan tata aturan yang selama ini berlaku di lingkungan NU. Pasca-workshop tersebut, katanya, peserta harus dapat membuat terobosan-terobosan yang bermanfaat bagi warga NU.

Berbagai persoalan yang muncul, menurut Marzuqi, tidak bisa dilepaskan dari peran para mubalig dalam menyampaikan pesan-pesan dakwahnya. Jika diperlukan, NU harus mampu menerobos teknologi media informasi. “Misalnya, NU memiliki radio dakwah, televisi dakwah. Masa NU sebesar ini, media cetak dan elektronik saja tidak punya, jika ada pun tidak rata penyebarannya,” tandasnya.

Selain Marzuki, hadir juga pada acara hasil kerja sama PC LDNU dengan PC Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) NU Kota Pekalongan itu, dua Wakil Ketua Pengurus Wilayah NU Jateng Prof Dr Muhajirin Tohir dan dan Saifullah M.Ag. (rif)