Masdar: Alfamart, “Predator“ Ancam Ekonomi Pesantren dan Pedesaan
NU Online · Rabu, 24 Mei 2006 | 19:15 WIB
Jakarta, NU Online
Bantuan dana dari pemerintah sebesar Rp 50 milyar untuk pengembangan perekonomian pondok pesantren (Ponpes) mendapat tanggapan dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Ketua PBNU Masdar F Mas’udi mengkhawatirkan bantuan tersebut justru akan mengancam perekonomian pesantren dan sekaligus perekonomian pedesaan. Pasalnya, ada indikasi, bersamaan dengan bantuan tersebut akan berdiri toko-toko Alfamart di sejumlah pesantren dan pedesaan.
<>“Alfamart itu kan ’predator’. Kalau di pesantren berdiri supermarket seperti Alfamart, maka pedagang kecil, terutama yang ada di pedesaan akan terancam. Pedagang kecil akan 'gulung tikar' karena pasti kalah dalam persaingan,“ kata Masdar, begitu ia akrab disapa, kepada NU Online ditemui usai jumpa pers di Kantor Wahid Institute, Jalan Taman Amir Hamzah, Jakarta, Rabu (24/5) lalu.
Pemerintah, melalui Kementerian Negara Koperasi dan UKM, saat ini telah menyiapkan dana sebesar Rp 50 milyar selama tahun 2006 untuk membantu Ponpes mengembangkan kemandirian ekonominya.
Hal itu diungkapkan Mennegkop dan UKM Suryadharma Ali dalam kunjungan silaturrahminya dengan ulama dan santri di Ponpes Tanbihul Ghafilin, Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu (20/5) lalu.
Menurutnya, dana tersebut, merupakan dana bergulir yang dapat digunakan secara bergantian oleh pesantren-pesantren di Indonesia.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengungkapkan perlunya kerjasama dengan pihak profesional untuk mengelola program warung serba ada. "Silahkan pondok pesantren memanfaatkan dana itu, namun kita minta bentuk usahanya adalah koperasi. Dan itu pun merupakan koperasi yang amanah," pungkasnya.
Sementara itu, Ponpes Darussalam Gontor I Putri, Mantingan, Ngawi, Jawa Timur, telah mendapatkan dana sebesar Rp 800 juta dari Kementerian Negara Koperasi dan UKM. Dana itu akan digunakan untuk pengembangan koperasi Ponpes Modern tersebut.
Mennegkop dan UKM ketika melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung supermarket yang dikelola koperasi di ponpes itu, Selasa (23/5) malam menyebutkan, dana sebesar Rp 800 juta itu digunakan untuk berbagai keperluan.
"Sebanyak Rp 400 juta akan digunakan untuk keperluan pembangunan dan pengembangan supermarket, Rp 200 juta untuk pengadaan mesin jahit dan bordir, dan Rp 200 juta untuk kegiatan koperasi lainnya di pondok pesantren," katanya. (rif)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
4
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
5
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua