Warta

Masyarakat Libya Rayakan Mauludan dengan Bagikan Makanan

Jumat, 29 April 2005 | 06:15 WIB

Tripoli, NU Online
Masyarakat Libya dalam merayakan maulid Nabi Muhammad SAW berbeda ekspresi perayaannya dengan masyarakat Indonesia. Masyarakat Libya merayakan maulid Nabi tidaklah mengadakan pengajian umum atau membaca al-Barzanji, al-Burdah, al-Daiba'i atau kitab-kitab maulid lainnya yang kerap kali dapat dijumpai di beberapa Mushollah atau Masjid di Indonesia.

Masyarakat Libya merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan cara membagikan makanan, khalib (susu), dan khalawiyat (Kue manis/snack) tepat pada tanggal 12 Rabi'ul Awal di beberapa masjid setelah jama'ah sholat fardhu. Waktu pembagian makanan tersebut bergantian. Misalnya, ada yang membagikan setelah jam'ah sholat Dhuhur, nanti setelah jam'ah sholat Ashar giliran lainnya yang membagikan makanan.
 
Maulid Nabi yang ditetapkan oleh pemerintah Libya pada jari Rabu 20 April 2005 menjadi libur nasional Libya. Seluruh perkantoran , sekolah dan aktifitas lainnya diliburkan. Pada malam -1 Maulid Nabi (Selasa malam Rabu), sepanjang jalan antara Syuq Syuwaihli dan Syuq Turki yang jarak antara kedua pasar tersebut sekitar 5 KM, nampak sangat rame dengan padatnya penduduk Libya yang sedang belanja untuk persiapan merayakan Maulid Nabi. Saking padatnya, mereka berjalan seperti jalannya semut.

<>

Bukan itu saja, pada saat itu juga, penduduk Libya baik yang muda atau tua tumplek blek di alun-alun Maidan al-Syuhada' di kota Tripoli. Mereka merayakan maulid Nabi dengan pesta kembang api dan mercon yang biasa di sebut dengan Khaflah Khuthuluwah. Memang pesta kembang api dan mercon di Libya, hanya dapat dijumpai pada malam Maulid Nabi Muhammad SAW, kebalikan di Indonesia dimana pesta kembang api dan mercon dapat ditemui pada hari raya Idul Fitri.

Di tempah terpisah (pada malam itu juga), konser grup musik qasidah Maluf di aula bekas istana raja Idris (sekarang menjadi aula dan perpustakaan nasional Libya) tidak dilewatkan oleh penduduk Libya. Grup musik yang senantiasa membawakan lagu-lagu islami ini, adalah salah satu grup musik tertua dan sangat digemari oleh masyarakat Libya. Kalau di Indonesia, mungkin bisa disetarakan dengan grup Bimbo, Soneta, dan sebagainya. Grup musik yang bertindak sebagai vokalisnya Hasan 'Arobi ini, telah melakukan konser ke beberapa negara Arab. Nama Hasan 'Arobi di negara-negara Arab sudah tidak asing lagi.

Penampilan grup Maluf tersebut bukan hanya memberikan tontonan, tetapi juga tuntunan akan keberagamaan kita. Lagu-lagu yang dinyanyikan Maluf sering bertemakan tentang sholawat kepada Rasul, jihad, qasidah sufi dan lain-lain. sekalipun sang voklais yang usianya sudah senja (sekitar 65 th), namun tipikal suaranya menjadi magnet tersendiri bagi siapapun yang mendengarkan musiknya. Tidak sedikit, penonton yang mendengarkan musiknya tersebut banyak yang mencucurkan air mata karena mengahayati lagu-lagu yang dibawakan Hasan 'Arobi.

Kontributor Libya : Iwan Zainil Ghulam