Jakarta, NU Online
Sadar akan ancaman terhadap masa depan dunia Islam, dua organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah bertekat menyatukan langkah untuk membangun Indonesia dan Islam yang maju dan kuat.
Hal itu terungkap dalam pertemuan Ketua Umum Pengurus Besar NU KH Hasyim Muzadi dengan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Din Syamsudin, di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Senin (8/1) sore.
<>Beberapa pengurus teras PBNU turut dalam pertemuan tersebut. Antara lain Wakil Sekretaris Jenderal Saiful Bahri Ansori, Anas Thahir dan Wakil Bendahara Sirodjul Munir serta Ketua Umum PP IPNU Idy Muzayyad.
Usai pertemuan tertutup yang berlangsung sekitar satu jam itu, Hasyim menjelaskan bahwa NU dan Muhammadiyah akan bekerja sama dalam upaya membangun bangsa yang lebih baik. “Kerja sama ini merupakan ukhuwah Islamiyah. Dilakukan tanpa menghilangkan identitas dan kerangka berpikir masing-masing,” jelasnya.
Selain berbagai bencana alam datang bertubi-tubi yang menimpa negeri ini, ungkap Hasyim, kerja sama itu juga didasari keprihatinan atas kondisi umat Islam yang terpecah-belah, terutama sekali di Timur Tengah. Oleh karenanya, NU dan Muhammadiyah yang merupakan kekuatan besar akan mengawali persatuan di antara umat Islam di Indonesia.
“Setidaknya, (kekacauan: Red) yang terjadi di Timur Tengah, tidak boleh terjadi di Asia Tenggara. Kuncinya adalah ukhuwah Islamiyah antara NU dan Muhammadiyah,” ujar Hasyim.
Hal serupa diungkapkan Din Syamsuddin. Menurutnya, baik bencana alam maupun bencana sosial menerpa bangsa Indonesia, menuntut NU dan Muhammadiyah untuk bersatu dan bekerja sama. Karena, menurutnya, mengandalkan peran pemerintah saja tidak cukup.
“Bencana alam yang beruntun harus dibaca sebagai kekuasaan Allah, walaupun tidak terlepas juga karena ulah manusia sendiri. Semua harus introspeksi diri, termasuk para pemimpin negeri ini,” ujar Din. (rif)
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
5
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua