Warta TAK AKAN TEMUI BUSH

PBNU Anggap Dialog Sia-Sia

Sabtu, 4 November 2006 | 14:23 WIB

Jakarta, NU Online
Menganggap percuma saja bicara dengan Presiden AS George W Bush, Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi tidak bersedia memenuhi undangan bertemu pemimpin negeri Paman Sam tersebut. Hasyim sanksi dialog dengan Bush akan membawa hasil positif.

"Secara pribadi, kalau diundang, saya nggak mau datang, karena Bush orangnya keras kepala," ketus Hasyim usai diterima Wapres Jusuf Kalla di rumah dinas, Jl Diponegoro No 2 Menteng, Jakarta, Sabtu (4/11/2006).

<>

Hal positif yang dimaksud Hasyim adalah perubahan kebijakan pemerintah AS dalam perang anti-terorisme yang diterapkan ke sejumlah negara Islam, seperti Afghanistan, Iran, dan Irak. Termasuk juga perubahan pandangan AS terhadap perjuangan Palestina dan Hizbullah melawan Israel.

"Sudah terlalu banyak tokoh agama dunia, baik dari kalangan Islam maupun bukan, yang memberikan masukan kepada Bush atas masalah tersebut. Tapi ternyata semua tidak ada hasilnya, bahkan pendekatan diskriminasi AS semakin menjadi-jadi," ujar Hasyim.

Meski demikian dia menegaskan, penolakannya ini bukan berarti NU menolak Bush datang ke Indonesia. Pertemuan SBY dan para tokoh nasional lainnya dengan kepala pemerintahan AS sama sekali bukan urusan NU. "Itu urusan negara sampai sejauh mana kepentingan AS di Indonesia," ucap Hasyim.

Menyinggung ormas Islam yang berunjuk rasa menolak kedatangan Bush, Hasyim menilainya sebagai hal wajar. Penolakan seperti itu tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi di negara mana pun yang akan dikunjungi Bush. "AS mengobarkan perang di mana-mana. Jadi di mana pun Bush datang, pasti akan didemo," tandas Hasyim. (dc/mkf)