Warta

PBNU Sebarkan 3000 Paket Bantuan bagi Korban Banjir

Selasa, 6 Februari 2007 | 12:57 WIB

Jakarta, NU Online
Bencana banjir yang melanda 60 persen wilayah Jakarta telah menimbulkan penderitaan masyarakat. Kurangnya makanan, tak ada layanan kesehatan sampai dengan matinya listrik dan air PAM merupakan hal yang harus dihadapi. Sebagai bentuk solidaritas, PBNU membagikan 3000 paket bantuan yang terdiri dari air dalam kemasan, susu dan mie instant.

“Kita ingin memberikan bantuan yang langsung digunakan, terutama untuk memenuhi kebutuhan ibu-ibu dan anak-anak,” tutur Wasekjen PBNU Asmui Suhaimi kepada NU Online disela-sela kesibukannya mengatur pengiriman bantuan ke berbagai wilayah di DKI Jakarta, Selasa.

<>

Dalam bencana banjir ini, PBNU tidak membentuk posko tertentu di lokasi yang terkena banjir, namun secara langsung mengirimkan bantuan ke daerah-daerah yang selama ini tidak dijangkau oleh relawan lain.

“Kita masuk sampai ke dalam gang-gang yang terkena banjir yang selama ini tidak terjangkau oleh relawan lain yang biasanya membentuk posko di jalan-jalan besar. Ini jauh lebih efektif,” tutur Avianto Muhtadi, program manager Community Based Disaster Risk Management (CBDRM NU).

Tim dari PBNU telah bergerak ke wilayah-wilayah yang membutuhkan bantuan mulai Sabtu lalu. Bantuan makanan dan layanan kesehatan menjadi fokus yang dilakukan. PWNU dan PCNU DKI Jakarta, lembaga dan badan otonom semuanya digerakkan untuk membantu masyarakat.

Kedatangan bantuan yang masuk ke PBNU sebanyak 3000 dus ini menjadikan kantor PBNU mengalami kesibukan luar biasa. Bantuan tersebut langsung didistribusikan agar bisa langsung dimanfaatkan ke daerah yang sekarang masih terkena banjir seperti Petamburan Tanah Abang, Tebet, Kampung Melayu, Kenari, Priok dan lainnya.

Dari pantauan NU Online yang menyusuri sebagian wilayah Jakarta, dibeberapa lokasi, banjir sudah mulai surut seperti di Jl. Otista Kampung Melayu dan kawasan Manggarai,  Namun air masih tinggi di daerah Cempaka Putih sampai dengan Kelapa Gading. Motor yang seharusnya tak boleh masuk tol kali ini bebas melenggang di jalur tol yang memang terletak diatas jalur jalan raya untuk menghindari banjir. Kemacetan luar biasa terjadi dari Kelapa Gading sampai Ancol. Para pedagang jagung rebus memanfaatkan situasi ini untuk menggelar dagangannya, sejumlah pengendara motor yang terlihat hanya mengamati suasana banjir juga berlalu lalang dikawasan itu.

Aktifitas kerja di PBNU mulai berjalan normal. Keberadaan genset sangat membantu saat listrik mati. Insyaallah NU Online sudah bisa aktif lagi setelah beberapa hari website mati karena listrik yang berada di BTS Indosat yang padam kini sudah kembali normal. (mkf)