Pemerintah Siapkan 50 Milyar Danai Ekonomi Pesantren
NU Online · Ahad, 21 Mei 2006 | 19:45 WIB
Banjarnegara, NU Online
Pemerintah sudah menyiapkan dana sebesar 50 milyar selama tahun 2006 untuk membantu pondok pesantren (ponpes) mengembangkan kemandirian ekonominya. demikian kantor berita nasional Antara melaporkan.
"Pondok pesantren merupakan kawah candradimuka bagi santri untuk menyiapkan bekal hidup. Alumni pondok pesantren harus punya bekal cukup, bukan hanya ilmu agama tetapi juga bekal yang lain setelah yang bersangkutan menyelesaikan studi di pondok pesantren," ungkap Mennegkop dan UKM Suryadharma Ali.
<>Suryadharma mengungkapkan hal itu dalam kunjungan silaturrahmi dengan ulama dan santri di ponpes Tanbihul Ghafilin, Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu (20/5).
Dana tersebut, jelasnya, merupakan dana bergulir yang dapat digunakan secara bergantian oleh pesantren-pesantren di Indonesia.
Menurutnya, alumni ponpes jangan sampai menjadi masalah atau menambah jumlah pengangguran. Sebaliknya mereka harus menjadi starter dalam memecahkan masalah di masyarakat.
Alumni ponpes, ungkapnya lagi, sudah harus mulai memikirkan pengembangan ekonomi syariah sebagai langkah maju untuk bersaing dengan negara-negara tetangga.
"Singapura sudah menyatakan akan menerapkan ekonomi syariah sehingga menjadi perekonomian syariah terbesar di Asia Tenggara. Ini menjadi pemikiran kita karena kita merupakan negara dengan jumlah penduduk Muslim yang sangat besar," kata Suryadharma.
Dalam kesempatan itu, dia juga mengungkapkan perlunya kerjasama dengan pihak profesional untuk mengelola program warung serba ada. "Silahkan pondok pesantren mamenfaatkan dana itu, namun kita minta bentuk usahanya adalah koperasi. dan itu pun merupakan koperasi yang amanah," pungkasnya. (dar)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
4
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
5
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua