Perpecahan di Irak Mirip Kasus Maluku
NU Online · Rabu, 4 April 2007 | 16:18 WIB
Bogor, NU Online
Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi mengungkapkan bahwa konflik sektarian di Irak antara kaum Sunni dan Syiah yang terjadi saat ini mirip dengan kasus yang terjadi di Ambon Maluku.
“Asalnya merupakan konflik ekonomi dan kekuasaan, kemudian masing-masing kelompok menggunakan pendekatan keagamaan untuk menarik simpati masyarakat pada kelompoknya. Ketika konflik sudah membesar, seolah-olah ini bersumber dari masalah keagamaan,” tuturnya.
<>Di Irak sendiri terdapat dendam kekuasaan dan dendam sejarah. Pada masa Saddam Hussein berkuasa, kaum Syiah kurang mendapatkan tempat dalam kekuasaan. Posisi saat ini berbalik dengan berkuasanya golongan Syiah yang mengakibatkan golongan sunni tersingkir.
“Kalau itu disulut, apinya menjadi sangat besar. rakyat sendiri terpecah belah. Apakah sudah bersedia untuk rukun, saya kira pemimpinnya sudah oke, tetapi apakah efektif dilapangan, masih memerlukan perjaungan yang lebih lanjut, karena sekalipun dipicu oleh politik dan hegemoni, tetapi dikalangan arakyat sudah menggelinding seperti peperangan,” imbuhnya.
Untuk menghentikan perang ini, tidak hanya cukup dengan himbauan yang dilakukan oleh para ulama. Kiai Hasyim menyatakan harus ada kekuatan yang mampu mencegah, baru kemudian ada rekonsiliasi mental, moral dan agamis. “Rakyat harus ditunjukkan bahwa anda adalah korban dari berbagai gerakan politik,” paparnya.
Ulama dan pemerintah Indonesia mau terlibat dalam upaya penyelesaian konflik ini karena solidaritas sebagai sesama negara berpenduduk muslim dan amanat konstitusi untuk menciptakan perdamaian dunia. (mkf)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
4
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
5
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua