Ponpes se-Kabupaten Tuban Bahas Program Ekonomi
NU Online · Jumat, 1 Desember 2006 | 06:57 WIB
Tuban, NU Online
Musyawarah alim-ulama jilid dua bersama Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Tuban Membangun kembali akan dihelat di Pondok Pesantren (Ponpes) Maulana Hidayatulloh Rohmatulloh (MHR), Jalan Manunggal Selatan 25-27 Tuban, Jum’at (1/12) malam.
Ketua LSM TM KH Shodiq Hadi Maulana menyatakan, kalau program perekonomian pesantren yang digagas bersama 99 ulama yang mengikuti musyawarah tersebut berlangsung sukses, maka kalangan ponpes, khususnya santri akan menguasai ekonomi.
<>Dia menyadari untuk menjalankan program tersebut tidaklah mudah. Karena itu, perlu beberapa pembahasan atau musyawarah. Pada musyawarah jilid kedua malam ini, misalnya, ujar suami Hj Alfu Sunah ini, rencananya dimanfaatkan untuk menampung aspirasi dari alim-ulama perwakilan dari masing-masing kecamatan di Tuban.
“Setelah musyawarah tahap kedua ini, kami berharap sudah ada gambaran yang jelas tentang arah dari program perekonomi pesantren ini,” ujar Mbah Lana, panggilan akrab KH Shodiq Hadi Maualana.
Setelah itu, lanjut dia, pada musyawarah berikutnya (tahap tiga), alim-ulama yang bergabung menyerahkan persyaratan administrasi yang diperlukan. “Baru pada musyawarah keempat, program ini bisa langsung berjalan,” tuturnya.
Mbah Lana juga berharap pada musyawarah jilid kedua ini, alim-ulama yang mewakili masing-masing kecamatan asal sudah punya konsep tentang pengembangan usaha kecil, khususnya home industry, sesuai potensi yang ada di wilayahnya. Seperti diberitakan, untuk menjalankan program ekonomi pesantren, Mbah Lana siap merogok kocek Rp 1 miliar sebagai modal awal.
Bentuk pemanfaatan dana tersebut rencananya dibagi kepada 20 kecamatan melalui alim-ulama yang menjadi koordinatornya. Program perekonomian pesantren itu merupakan ambisi Mbah Lana agar setiap ponpes nantinya mampu berwirausaha dalam arti positif. Sehingga, untuk operasional pesantren tidak lagi mengandalkan ketergantungan kepada iuran santri dan sumbangan. (gpa)
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
5
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua