Partai Persatuan Pembangunan (PPP) membantah bahwa pihaknya mendukung fatwa haram golput alias tidak menggunakan hak pilih. Demikian ditegaskan Ketua Fraksi PPP Lukman Hakim Saefuddin.
“Kata siapa? Kita enggak mendukung, kok. Kalau dalam konteks seseorang mengajak orang lain untuk golput, tentunya hal itu tidak dibenarkan,” kata Lukman, usai seminar ‘Mengukur Komitmen Partai Politik terhadap HAM’, di Jakarta, Senin (22/12).<>
Menurutnya, jika secara pribadi seseorang bersikap golput, itu diserahkan kepada masing-masing individu. “Pokonya kita tidak mendukung orang yang mengajak orang lain untuk golput,” jelanya.
Sebelumnya, Lukman mengatakan fatwa haram untuk golput bukanlah sesuatu yang berlebihan. Sebab, jika warga negara banyak yang golput, pemerintahan bisa tidak memiliki legitimasi. Gerakan golput dianggapnya juga bisa menciptakan masalah, karena dapat menciptakan masyarakat yang apolitis.
Dalam kesempatan itu, Lukman mengatakan bahwa PPP tidak akan mengajukan calon presiden dari dalam partai. Namun, PPP belum memutuskan apakah akan tetap mendukung Susilo Bambang Yudhoyono atau calon lain.
“Karena PPP realistis. Sampai sekarang belum ada tokoh-tokoh internal kita untuk itu,” jelas Lukman.
Ia menambahkan, pihaknya memang sedang melihat-lihat capres-capres yang sudah muncul saat ini. “Di antara mereka, siapa yang memang paling layak akan kita pilih. Kita tentunya ingin yang terbaik bagi bangsa ini,” ujarnya.
Namun, ia enggan menjelaskan apakah PPP masih akan mendukung Susilo Bambang Yudhoyono atau tidak pada Pilpres 2009. Hingga kini PPP masih merupakan bagian dari pemerintahan dan akan tetap mendukung pasanga Yudhoyono-Kalla hingga akhir pemerintahan. (ini/rif)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
5 Poin Maklumat PCNU Pati Jelang Aksi 13 Agustus 2025 Esok
3
Kantor Bupati Pati Dipenuhi 14 Ribu Kardus Air Mineral, Demo Tak Ditunggangi Pihak Manapun
4
Nusron Wahid Klarifikasi soal Isu Kepemilikan Tanah, Petani Desak Pemerintah Laksanakan Reforma Agraria
5
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
6
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
Terkini
Lihat Semua