Warta

Ribuan Umat Muslim Hadiri Peringatan Maulid di Pekalongan

Rabu, 18 April 2007 | 16:04 WIB

Pekalongan, NU Online
Ribuan umat muslim dari beberapa daerah di Jawa Barat dan Yogyakarta, Rabu (18/4), menghadiri peringatan maulid Nabi Muhammad SAW di gedung Kanzus Sholawat Kota Pekalongan.

Ikut hadir dalam peringatan maulid ini seperti, Menteri Koperasi dan UKM Suryadharma Ali, Menteri Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Saefullah Yusuf, Gubernur Jawa Tengah H. Mardiyanto, Kapolda Jateng Irjen Pol Dody Sumantyawan, dan Ketua Jam'iyyah Ahli Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah Habib Lutfi bin Ali Yahya.<<>/font>

Ribuan umat muslim dari berbagai daerah, sejak pukul 09.00 WIB sudah memadati Jalan Wahidin Sudirohusodo guna mengikuti serangkaian kegiatan puncak peringatan maulid seperti pembacaan simtudduror.

Usai melakukan pembacaan simtudduror, ribuan pengunjung ini juga mengikuti kegiatan pembacaan Dalailul Khoirot sekitar pukul 12.00 WIB, kemudian melaksanakan ibadah salat Duhur, sebelum puncak acara yang dipimpin langsung oleh Habib Luthfi Ali bin Yahya.

Sekitar pukul 12.30 WIB Habib Luthfi bersama rombongan menteri, Gubernur Jawa Tengah, Kapolda Jateng, dan sejumlah pejabat daerah lainnya memasuki gedung Kanzus Sholawat guna mengikuti jalannya peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dipimpin langsung oleh ulama kharismatik yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jateng, Habib Lutfi.

Seusai memimpin jalannya peringatan maulid, Habib Lutfi yang juga Ketua MUI Jateng memberikan kesempatan pada Menkop dan UKM Suryadharma Ali dan Menteri Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal, Drs. Saefullah Yusuf untuk memberikan sambutan dihadapan ribuan umat muslim itu.

Menkop dan UKM Suryadharma Ali mengatakan, peringatan maulid nabi diharapkan dapat memberikan suasana untuk mengasah hati agar menjadi tenang dan bisa memunculkan keteladanan seperti yang dilakukan Nabi Muhammad SAW.

"Kita harus dapat menjadi umat Muhammad yang patuh, penuh ketenangan jiwa, serta arif dan bijaksana," katanya.

Menurut Menteri, ketenangan saat ini merupakan hal yang mahal dan langka, sehingga perlu digali dan dimunculkan kembali, seperti yang diajarkan oleh Rasulullah tentang kemuliaan, dan kesopanan.

"Saat ini sudah langka adanya sikap yang sopan dan rasa tenang dari diri manusia dan justru yang muncul adalah perkataan-perkataan kasar, perilaku kekerasan, dan penganiayaan," katanya.

Sedangkan Menteri Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal, Drs. Saefullah Yusuf menambahkan bahwa Islam akan tetap jaya dan menjadi bagian dari mayoritas penduduk Indonesia apabila masih banyak ulama serta kiai yang dapat melaksanakan peranannya dengan baik, seperti yang dilakukan Habib Luthfi saat ini.

"Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) akan utuh apabila ulama dan kiai dapat berperan aktif, tapi sebaliknya jika ulama dan kiai tidak ada, maka tinggal menunggu keruntuhan saja," katanya. (ant/nan/muis)