Warta

Sekjen PBB: Yerusalam Sangat Sensitif Bagi Kaum Muslim

Senin, 26 Februari 2007 | 15:00 WIB

Rabat, NU Online
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan bahwa persoalan tentang Yerusalam adalah sangat sensitif bagi kaum Muslim di seluruh dunia.

"Kota Tua Yerusalam merupakan tempat yang sangat penting bagi umat Islam, Yahudi dan Kristen. Kami percaya bahwa status Yerusalam dan tempat-tempat suci yang ada di dalam kota ini sangatlah sensitif dan persoalan ini hanya bisa diselesaikan melalui perundingan," ujar Sekjen PBB dalam suratnya yang diterima oleh Direktor Jenderal Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Budaya Islam (ISESCO) Dr. Abdul Aziz Al Tuwaijri akhir pekan lalu.

<>

Sekjen PBB dalam suratnya yang ditandatangani oleh Ibrahim A. Gambari, wakil Sekjen PBB untuk urusan politik, juga mengimbau semua pihak untuk melaksanakan resolusi Dewan Keamanan PBB no. 242 dan 428, serta menahan diri dengan tidak memaksakan tindakan di daerah tersebut, yang dapat meningkatkan ketegangan.

Sejumlah negara yang berpenduduk mayoritas umat Islam telah mengecam tindakan Israel yang melakukan penggalian di sekitar Mesjid Al Aqsha di Yerusalam karena penggalian tersebut dapat menggoyahkan fondasi Mesjid Al Aqsha, tempat tersuci ketiga bagi umat Islam.

Organisasi Konperensi Islam (OKI) dan sejumlah negara anggota Gerakan Non-Blok (GNB) telah meminta Sekjen PBB di New York untuk menekan Israel agar segera menghentikan penggalian yang dianggap sebagai tindakan agresi dan provokasi tersebut. (ant/mad)