Warta

Syeikh Muhtar Muda Nasution: Pendidikan Moral dan Akhlak Perlu Diperhatikan

NU Online  ·  Kamis, 2 September 2004 | 07:05 WIB

Jakarta, NU Online
Mustasyar PBNU KH Syeikh Muchtar Muda Nasution mengharapkan agar pendidikan moral dan akhlak kepada agama, masyarakat, dan negara diperhatikan. “Kekurangan sekarang ini adalah iman dan ahlak dalam masyarakat,” ungkapnya kepada NU Online beberapa waktu lalu ketika berkunjung ke Jakarta.

Saat ini banyak sekali orang tua yang mengeluhkan sulitnya mendidik anak-anak. Mereka cenderung kurang ajar dan melawan orang tua. Selain itu pelaksanaan ajaran agama juga berkurang. Karena itulah tawuran pelajar ataupun kasus narkoba yang melibatkan remaja mengalami peningkatan yang luar biasa.

<>

Pengasuh Ponpes al Mukhtariyah tersebut berharap agar dalam setiap pelajaran sekolah disisipkan nilai-nilai moral yang terkandung dalam pelajaran tersebut, tidak hanya mengandalkan kepandaian akademik saja.

“Pendidikan agama perlu ditingkatkan dimana saja, baik di pesantren, madrasah, apalagi di sekolah umum, sebaiknya pendidikan agama dijadikan 4 jam seminggu, bukan hanya 2 jam,” tandasnya.

Penguatan nilai-nilai budaya Timur juga sangat penting. Budaya yang berasal dari Barat harus disaring. “Tontonan TV untuk anak-anak juga harus disaring, harus dimatikan kalau merusak anak-anak dan jangan sampai orang tua membiarkan anaknya menonton sampai malam,” tambahnya.

Secara makro, Ia berharap agar mentari pendidikan yang akan datang memperbaiki kurikulum pendidikan yang memperhatikan aspek moral dan agama dan ia juga mengharapkan agar pesantren juga lebih diperhatikan oleh pemerintah.
 
Selain sebagai Mustasyar PBNU, Kyai yang lahir tahun 1920 tersebut juga menjabat Rais Syuriah PWNU Sumatra Utara. Sehari-hari ia mengasuh para santrinya yang berjumlah sekitar 500 orang di Bangun Raya Sibuhuan Tapanuli Selatan.(mkf)