Tiga TKW Asal Purwokerto Tak Jelas Nasibnya
NU Online · Selasa, 23 November 2010 | 15:00 WIB
Sedikitnya tiga orang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Cilacap dan Banyumas, Jawa Tengah hingga kini tak jelas keberadaannya. Puluhan tahun mencoba mencarinya, hingga kini belum membuahkan hasil.
“Total ada 14 kasus yang saat ini sedang kami tangani terkait TKW di luar negeri,” terang Sekretaris Lembaga Bantuan Hukum Perisai Kebenaran Purwokerto, Diah Ariwati, Selasa (23/11).<>
Diah mengatakan, ketiga perempuan pahlawan devisa tersebut yakni Sutilah, Wahyuningsih dan Eri Supriani. Sutilah, kata Diah, sudah hilang di Malaysia selama 14 tahun. Ia mulai bekerja di Malaysia sejak Desember 1996, hingga kini belum diketahui keberadaannya.
Sedangkan Wahyuningsih bekerja di Madinah Arab Saudi sejak 2002, hingga kini belum pulang. “Bahkan ibunya yang menyusul ke Malaysia untuk mencari Wahyuningsih juga tidak tahu di mana rimbanya,” imbuh Diah.
TKW terakhir yang hilang yakni Eri Supriyani. TKW asal Banyumas ini bekerja di Malaysia sejak 1999. “Dari hasil penelusuran kami, Eri kemungkinan berangkat dengan dokumen palsu,” terang Diah.
Koordinator Program Advokasi Buruh Migran Cilacap, Rita indrwati mengatakan, hampir setiap bulan rata-rata 8.000 TKI tercatat mengurus dokumen di kantor Imigrasi Cilacap. Ia mengatakan, banyak TKI yang memalsukan identitas demi bisa berangkat ke luar negeri. “Bahkan banyak yang berangkat masih di bawah umur,” katanya.
Menurutnya, pemberangkatan TKI masih di bawah umur merupakan perdagangan manusia. Ia sendiri sudah menangani 128 kasus berkaitan dengan TKI. “96 kasus di antaranya berhasil kami tangani dan membawa pulang mereka,” imbuhnya. (ti/bil)
Terpopuler
1
PPATK Tuai Kritik: Rekening Pasif Diblokir, Rekening Judol Malah Dibiarkan
2
Munas Majelis Alumni IPNU Berakhir, Prof Asrorun Niam Terpilih Jadi Ketua Umum
3
Bendera One Piece Marak, Sarbumusi Serukan Pengibaran Merah Putih
4
Gelombang Tinggi di Cianjur Hantam 67 Perahu Nelayan, SNNU Desak Revitalisasi Dermaga
5
Hadiri Haul Buntet 2025, Ketum PBNU Tegaskan Pesantren Punya Saham dalam Tegaknya NKRI
6
Alumni IPNU Harus Hadir Jadi Penjernih dalam Konflik Sosial dan Jembatan Antarkelompok
Terkini
Lihat Semua